Aku tak tahu mengapa ia memintaku mencarikan bunga telang warna biru, padahal di halaman banyak anggrek bulan ungu.
Untuk jamu, katanya begitu.
Jamu peredam ngilu yang rasanya seperti teriris sembilu.
Tak tahu di mana kuharus menemukan.
Sepanjang gowes kutengok kiri kanan yang kulihat hanya mangga bergelantungan.
Justru ini yang membuat liurku seperti mau bercucuran.
Dua jam sudah kukayuh sepedaku sepanjang jalan hutan jati yang sepi.
Lutut dan paha sampai terasa letih. Apalagi belum sarapan pagi.
Tapi harus kucari telang biru demi istri.
Di sudut jalan sepi kulihat bunga berwarna ungu sendirian.