Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Hape Jadul dan Kisahnya

Diperbarui: 21 April 2022   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi.

Setiap orang beda nasib dan takdirnya. Setiap generasi beda kisahnya. Setiap jaman beda sejarahnya.

Siang ini, saya membuka salah satu laci dan menemukan beberapa hape jadul yang tertutup sebuah surat kabar jadul pula.

Ada sekitar 25 hape jadul pembelian sejak tahun 2002.
Karena ada lima anggota keluarga artinya setiap tiga tahun sekali membeli hape baru.

Dua puluh tahun lalu memiliki hape apa pun merek dan jenisnya merupakan sesuatu yang membanggakan.
Salah satu sebabnya adalah karena harganya mahal. 

Harga sebuah hape paling tidak dua kali lipat gaji seorang karyawan atau guru baru. Seperti yang tercantum pada sebuah iklan di sebuah surat kabar nasional di bawah ini.

Iklan hape di sebuah surat kabar tahun 2002. | Dokumen pribadi 

Iklan di sebuah surat kabar tahun 2002. | Dokumen pribadi 

Bahkan harga nomer perdana pun mahal sekali. Di atas seratus ribu, kalau toh ada yang lebih murah karena ada obral.

Saking masih terbatasnya pemilik hape maka secara tak sadar banyak orang yang sedikit sombong. Nada dering khusus atau dengan lagu-lagu koplo sering terdengar pada tempat dan waktu yang tidak selayaknya, seperti: rapat, tempat ibadat, atau sekedar di tempat umum.

Paling konyol adalah ber-esemes-ria sambil mengemudi. Maka tak jarang terjadi kecelakaan karena hape.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline