Salah satu hobi yang masih penulis lakukan sejak empat puluh tahun yang lalu hingga kini adalah jelajah desa dan alam serta fotografi. Jelajah alam dan desa untuk mengenal budaya dan adat istiadat memang hanya sekitar Jawa Timur dan Jogja.
Dalam jelajah alam sudah menjadi semboyan penulis di Kompasiana yang berbunyi: jajah desa milangkori.
Kala jajah desa milang kori pun bergaya sekenanya. Naik motor dan menggunakan sandal japit. Seperti yang penulis lakukan selama seminggu antara 21-27 September 2021 dari Malang ke Banyuwangi pergi pulang.
Untuk fotografi, jepretan penulis pun hanya berkisar kehidupan kaum pinggiran atau human interest dan bebungaan kadang pemandangan atau landscape yang sering menjadi andalan penulis untuk diposting di Kompasiana, IG, dan FB.
Beberapa hasil jepretan sudah penulis posting di IG, FB, dan Kompasiana berikut kisahnya. Masih ada sepuluh tulisan yang siap posting lengkap dengan foto-fotonya. Berharap para pembaca dan Admin Kompasiana tertarik.
Siang ini, setelah pulang dari sawah penulis bergaya boss membuka Kompas.id dan akun IG harian Kompas. Dan sangat terkejut dengan salah satu kartun Kompas seperti pada gambar di atas.
Kartun yang menyentil mereka yang memasuki usia senja. Penulis yang sudah merasa senja dan memasuki lansia pun tersentil. Apakah penampilan seadanya sejak dulu bahkan saat ikut dan menerima penghargaan dari Kompasiana, serta sandal japit dan foto-foto bunga harus ditinggalkan?
Kompas memang menyentil siapa pun bukan pada seseorang. Tapi penulis yang memasuki usia senja sebagai lansia juga merasa tersentil.