Bicara tentang sepakbola terutama perhelatan piala Eropa atau Europe 2020 terutama membahas tim unggulan, pemain ternama dengan segala tingkahnya, dan pelatih dengan segala prestasinya sudah banyak ditulis para kolumnis dan blogger. Prediksi dan ulasannya pun macam-macam sesuai kesebelasan atau pemain favorit setiap penulis.
Kali ini, saya sedikit melihat sisi lain terutama penampilan kiper atau penjaga gawang dalam pertandingan antara Swedia dan Slovakia tadi malam jam 20.00 Sebuah pertandingan yang sangat seru karena Swedia yang dijagokan hanya menang 1-O lawan Slovakia yang termasuk pendatang baru. Jual beli serangan silih berganti menunjukkan bahwa mereka setingkat terbukti pada babak pertama kedudukan masih seri.
Babak kedua, semakin seru sebab Swedia lebih banyak menendang bola mengarah ke gawang daripada Slovakia. Sehingga penjaga gawang Slovakia harus berjibaku mencegah bola masuk gawang. Di sinilah serunya.
Setidaknya Martin Dubravka si penjaga gawang Slovakia melakukan dua kali penyelamatan gemilang dengan menepis bola agar menjauh atau melenceng arahnya dari gawang.
Gempuran bertubi-tubi yang pada akhirnya membuat pertahanan Slovakia pecah dengan tusukan maut Quaison penyerang Swedia yang terpaksa mengharuskan Martin Dubravka menghentikannya.
Upaya Martin Dubravka membendung laju sebenarnya cukup bersih dengan tanpa sapuan kaki atau sliding selain menjatuhkan diri. Hanya saja ini dilakukan tanpa berusaha menangkap bola dan justru menyebabkan Quaison jatuh di kotak terlarang yang menyebabkan Martin Dubravka mendapat kartu kuning dan Slovakia diberi hadiah pinalti yang diterima dengan ikhlas tanpa banyak protes. Emil Forsberg yang diberi kepercayaan Swedia sebagai eksekutor akhirnya mengubah kedudukan 1-0.
Hasil ini tidak mengendorkan serangan Swedia maupun Slovakia. Bahkan Slovakia sempat mengurung Swedia di lima menit terakhir sebelum injury time serta seharusnya mendapat hadiah pinalti di menit 90+3. Hanya saja wasit sang pengadil di lapangan menganggap handball yang terjadi bukan sebuah kesengajaan.
Gagal mendapat penalti tak menyurutkan Slovakia untuk kendur. Gempuran dan serangan terus menerus dilakukan termasuk majunya penjaga gawang Slovakia ketika mendapat kesempatan tendangan penjuru. Inilah uniknya sisi lain dari pertandingan antara Swedia vs Slovakia.
Sisa waktu yang tak lebih dari dua menit harus dibuat semaksimal mungkin. Bisa menyamakan kedudukan adalah luar biasa. Kalah dengan kebobolan 1 atau 2 gol tetaplah sebuah kekalahan, maka berjuang menyamakan kedudukan harus dilakukan di penghujung pertandingan. Bukankah pada menit 67 serangan Slovakia hampir berhasil membuat gol seandainya Robin Olsen penjaga gawang Swedia tidak melakukan penyelamatan yang luar biasa.
Sungguh pertandingan yang menarik karena kegemilangan dua penjaga gawang. Sekali pun ada Alexander Isak, penyerang Swedia yang bermain bagus tapi gagal mencetak gol. Hanya karena kesialan Slovakia yang menguasai jalannya pertandingan tetapi kalah tipis karena penalti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H