Membuat sebuah tulisan yang bernas, bagus, aktual, faktual, dan menarik memang tidak mudah. Apalagi bagi orang desa alias wong desa macam penulis ini. Paling banter tulisan hanya berupa keluhan seperti surat pembaca yang mengeluhkan layanan publik sebuah instansi atau layanan purna jual sebuah produk elektronik dan sejenisnya. Namun, bagaimana pun juga jika surat pembaca ditulis dengan benar tentu akan tepat mengenai sasaran dan akan ditanggapi dengan baik untuk meningkatkan pelayanan dan mutu sebuah produk.
Dalam dua bulan ini, saya sepertinya kehilangan sumber inspirasi untuk menulis sekali pun Mei kemarin sudah sepuluh tahun menulis di blog keroyokan Kompasiana. Saya pun merenung tapi sambil jalan-jalan menyusuri lorong-lorong Google apa ada yang mengenal saya selain para Kompasianer. Sungguh di luar dugaan ternyata cukup banyak warga Google yang mengenal saya. Beken juga. Hla dari mana mereka tahu? Rupanya banyak juga silent readers di K yang tertarik tulisan saya yang kebanyakan hanya tentang desa. Bahkan ada juga memasang foto saya untuk iklan pesugihan alias mencari rejeki lewat dukun. Nah, ini yang membuat senat-senut.
Namun syukurlah sebab masih banyak yang menggunakan foto dan tulisan saya untuk sebuah kebaikan. Mulai dari blogger yang baru belajar membuat sebuah blog, portal ternama seperti Wikipedia.com, Tribunnews.com, merdeka.com, Kompas.com, mahasiswa yang sedang membuat skripsi, atau jurnal-jurnal sebuah lembaga. Satu-dua ada yang minta ijin atau paling tidak memberitahu. Tapi paling banyak hanya mencantumkan nama saya dan Kompasiana sebagai sumber saja.
Tentang hal ini, dulu cukup kecewa tapi sekarang melunak. Toh semua demi kebaikan. Pengetahuan dan pengalaman sebaiknya dibagikan. Betul ga?
Nah, untuk para Kompasianer yang masih yunior, centang hijau atau biru, maupun yang tulisannya sedikit pembaca atau sedikit menerima tanda like, tak perlu kecewa. Tulisan akan menemukan pembacanya. Seperti yang pernah diungkapkan Bang Pepih Nugraha pencetus Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H