Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Dua Koleksi Saya Paling Antik

Diperbarui: 5 Mei 2021   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi.

Saya sebut antik karena belum tentu ada orang yang mempunyai atau paling tidak yang memiliki hanya satu dua orang saja. Jadi antik tidak selalu barang lawas, kaset pita memang barang lawas tapi saat ini masih banyak yang mempunyai. Piringan hitam memang barang lawas tetapi juga termasuk barang antik, sebab yang memiliki sangat terbatas apalagi dengan alat pemutarnya. 

Dari sekian banyak koleksi saya sebagai pecinta dan pemerhati budaya tradisional ada dua macam yang paling antik.

1. Buku yang ditulis dengan menggunakan ejaan yang belum disempurnakan. Mungkin Ejaan Suwandi atau sebelumnya, karena diterbitkan pada 1952, 1953, 1963, dan 1971. 

Buku pada foto 1, Sasangka Djati masih sering saya baca sebagai bacaan spiritual dari Paguyuban Ngesti Tunggal atau Pangestu sebuah aliran kepercayaan yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Buku Kesasteraan Djawa masih terdaftar dan dimiliki oleh perpustakaan nasional dan pernah saya tulis di Kompasiana beberapa bulan lalu dengan judul Manik Maya (Manik Maja), namun sepi peminat maka kutahan lagi. Sedang buku pada foto 2 hanya sekedar koleksi. Saya yakin masih ada yang memiliki.

Dokumen pribadi.

2. Kain kafan. Ini saya dapat dari seorang paranormal yang mencuri kain kafan di sebuah kuburan di sebuah desa di wilayah Jawa Tengah pada tahun 1974. 

Si paranormal itu mencuri kain kafan di kuburan dengan cara membongkar sambil mengajak beberapa anak yang lugu. Entah untuk apa. 

Tapi yang jelas, ketika ia meninggal dunia akhir 80 tak ada keluarganya yang berani menyimpannya lalu diberikan pada saya. Hingga saat ini saya simpan di tempat yang tidak diketahui orang lain termasuk keluarga. Untuk apa? Sekedar koleksi. Ada yang punya?

Dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline