Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Mas Yasin, Sisi Unik Penjaga Situs Ngawonggo

Diperbarui: 17 Februari 2021   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Jika berkunjung ke Situs Patirtan Ngawonggo, Malang ada sosok seorang pemandu yang mudah kita jumpai karena penampilannya yang berbeda dari para pekerja yang ada di tempat tersebut. Sekali pun penampilan berbeda seperti ini sering juga kita temui pada diri seniman, budayawan, atau musikus. Berambut gondrong, dengan kumis, cambang, dan jenggot yang menjuntai panjang. Panggil saja si pemandu ini dengan Mas Yasin. 

Berbadan ceking dan tatapan mata yang sayu serta sedikit senyum apalagi dengan gaya pakaian memakai celana panjang model sarung dengan kaos bertuliskan Patirtan Ngawonggo dengan huruf, seakan menggambarkan dia seorang yang sangar. 

Padahal kala di sapa ia akan membalasnya dengan ramah. Sapaan dengan ucapan 'rahayu' serta telapak tangan terkatup di depan dada selalu diberikan pada pengunjung yang disambutnya di depan gerbang situs.

Dokumen pribadi

Dokumen pribadi

Menemani Bolang. Dokumen pribadi

Mas Yasin pun akan menanyakan pada setiap pengunjung berasal dari mana dan sudah reservasi atau wekasan atau janjian lewat akun IG situs ngawonggo atau belum. Jika belum maka dijelaskan untuk mendapat makanan dan minum harus menunggu yang sudah wekasan terlebih dahulu. 

Bagi pengunjung yang sudah wekasan, Mas Yasin pun akan siap sedia menemani dan menjelaskan seluk beluk Patirtan Ngawonggo. Bahkan diajak berbincang serta diskusi tentang budaya Jawa pun sangat terbuka. 

Sebab sebagai pemerhati dan pelestari budaya Jawa, Mas Yasin ingin belajar dari para pengunjung yang juga mengerti tentang budaya Jawa. Di sisi lain juga ingin mengajak para pengunjung untuk lebih mengenal budaya Jawa sesuai dengan kemampuan mereka.

Menyambut tamu dan menjelaskan tentang Patirtan Ngawonggo.Dokumen pribadi

Dokumen pribadi

Pria lajang jebolan SMK Negeri 10 Malang jurusan teknik komputer ini tertarik menjadi penjaga Situs Patirtan Ngawonggo serta pelestari budaya Jawa sejak sekitar 10 tahun lalu atas keprihatinannya melihat Situs Ngawonggo terbengkalai kurang perhatian dari masyarakat dan pemerintah. 

Kini, bersama komunitasnya dan masyarakat Desa Ngawonggo melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kaswonggo merasa bangga Patirtan Ngawonggo mulai dikenal dan menjadi tempat wisata baru yang menarik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline