Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Janda Kembang

Diperbarui: 13 November 2020   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cantik atau manis? Dokpri

Lama hidup sendiri alias menduda sepeninggal ibunya anak-anak kegiatanku kini lebih banyak terbagi dua, bertani dan menanam bunga. Namun yang paling banyak menanam bunga di halaman rumah yang tak terlalu luas. Bertani kini sudah kuserahkan pada Kang Nyoto sepenuhnya untuk mengelola lebih karena harga sayur yang naik turun tak terkendali. Sekali pun bertani lebih menghibur sebab bisa guyonan dengan sesama petani kala berada di sawah. Sedang merawat bunga di rumah lebih banyak untuk mengenang istri yang senang akan bunga anggrek. 

Rupanya kegiatanku ini sedikit banyak diperhatikan para tetangga dan teman petani di desa bahkan para pemasok bibit dan obat pertanian. Dan yang paling konyol ada juga yang mengenalkan dua janda padaku.

Dokpri

"Daripada utak-atik anggrek mengingat istri yang sudah bahagia di sana, kan mending kenalan dengan janda manis atau yang pendiam ini?" Kata Dul Kenyot yang sering membeli anggrek kami saat datang ke kebun sambil mengajak dua janda.
Aku diam saja. Senyum pun tidak. Bagiku, anggrek secantik dan seanggun almarhum istriku daripada janda yang diajaknya. Janda yang ngetop di desaku walau kaya raya namun suka memeluk pohon besar seperti beringin yang dihuni Mbak Kuntilanak. Jangan-jangan janda bolong ini teman Mbak Kunti. Emoh janda bolong ah....

Bunga Janda Bolong tak menarik. Dokumen pribadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline