Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Pepatah lama dan berkesan kuno dan klise bahkan sering diabaikan orang toh bagi sebagian orang, pepatah ini bisa menuntun menuju sebuah keberhasilan yang membawa kesejahteraan.
Demikian juga bagi Mbak Solikah, seorang ibu rumahtangga di Desa Precet, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Hanya duduk santai di rumahnya kala suaminya bekerja sebagai tukang loak dengan hasil yang tak pasti, ia pun tergerak untuk membuat krupuk miler (samiler) yang berbahan baku utama dari singkong atau ubi kayu (Jawa: pohong). Niat ini muncul kala panenan singkong hasil kebun dari orangtuanya kurang laku dijual karena harga jatuh sangat murah.
Beberapa kilogram singkong kemudian diparut dan diberi bumbu sederhana berupa bawang, garam, cabe merah, dan penyedap masakan lalu dimasak tipis-tipis selama setengah jam atau 30 menit kemudian dijemur hingga kering.
Setelah kering selanjutnya dibungkus plastik dengan ukuran 500 gram kemudian dijual atau dititipkan di toko-toko sekitar wilayah kecamatan Tumpang dan Jabung. Tak disangka ternyata krupuk miler produksi Mbak Solikah cukup laris.
Peluang ini pun dibaca dengan baik, maka membuat krupuk miler pun kini lebih ditekuni dengan produksi sekitar 15 kg krupuk miler mentah per hari. Sedang bahan baku singkong sebanyak 100 kg seharga dipasok dari tetangga sendiri setiap tiga hari sekali. Artinya setiap hari rerata menghabiskan 35 kg singkong. Dari 100 kg singkong setelah diolah akan menghasilkan sekitar 45 kg kerupuk miler kering.
Dokumen pribadi
Adonan yang telah diberi bumbu dikepal-kepal. Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
10-5f8ed3e6d541df3684356212.jpg
Siap dimasak. Dokumen pribadi
Bahan dan cara pembuatan.- Pertama, kupas dan buang kulit singkong lalu parut.
- Kedua, parutan singkong dicampur dengan bumbu sederhana berupa 2 kg bawang putih, 1 kg garam, dan 10 kg irisan kecil daun bawang. Ukuran ini untuk 100 kg singkong. Jika menginginkan rasa pedas bisa ditambahkan 500 gram cabe merah.
- Ketiga, kepal-kepal seukuran satu sendok makan kemudian taruh di lembaran plastik ukuran 15x15 cm.
- Keempat, penyet atau tekan dengan botol atau paralon ukuran 1 dcm sepanjang 15 cm lalu tumpuk sekitar sepuluh susun.
- Kelima, masak dalam dandang selama 30 menit, dan setelah matang jemur hingga kering dan menjadi kerupuk mentah. Selanjutnya bungkus kerupuk mentah dengan ukuran 500 gram dan 1 kg untuk dijual dengan harga Rp 15.000,- per kg.
Dokumen pribadi
Bahan bakar kayu. Dokumen pribadi
Penjemuran atau pengeringan. Dokumen pribadi
Siap dipak. Dokumen pribadi
Perhitungan keuntungan.
Pengeluaran atau beaya produksi.
- 100 kg singkong x 1.200 = Rp 120.000,-
- 2 kg bawang putih x 30.000 = Rp 50.000,-
- 1 kg garam = Rp 15.000,-
- 10 kg daun bawang = Rp 50.000,-
- 3 tenaga kerja x 2 hari x 35.000 = Rp 210.000,-
- BBM ( 6 kg LPG ) = Rp 75.000,-
- 1 kg plastik = Rp 50.000,-
- -------------------- +
- Jumlah pengeluaran = Rp 570.000,-
- Hasil penjualan = 45 kg X 15.000 = Rp 675.000,-
Hasil penjualan -- beaya produksi = keuntungan
- Rp 675.000,- - Rp 570.000,- = Rp 105.000,- Sebuah keuntungan yang cukup menarik untuk ukuran produk rumahan atau usaha mikro untuk produksi selama dua hari kerja. Tentu saja keuntungan ini semakin bertambah jika menggunakan bahan bakar kayu seperti yang digunakan oleh Mbak Solikah di atas serta harga bumbu khususnya bawang dan daun bawang stabil.
Kerupuk miler matang siap santap. Dokpri