Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Yuk Membuat Tetel, Jajanan Tradisional dari Beras Ketan

Diperbarui: 20 Juli 2020   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potong dan sajikan bersama bacem tempe. Dokpri

Pada Februari lalu, tamu-tamu kami dari Belarusia, Jerman, Perancis, dan Amerika kami suguhi sawut. Sabtu kemarin ada 7 orang tamu dari Thailand, kali ini jajanan tradisonal yang kami sajikan bernama tetel atau jadah dan tape ketan serta tempe bacem. Tentu saja buatan kami sendiri.

Kompasianer tertarik untuk membuat tetel? Gampang dan mudah kok. Begini caranya:

Peralatan:

  • 1 buah lumpang dan alu (bisa kayu, besi, atau batu)
  • 1 buah loyang ukuran 20 x 30 cm
  • 2 lembar plastik untuk alas lumpang dan loyang, dan
  • 1 buah bungkus plastik untuk membungkus ujung alu.

Bahan:

  • 1 kg beras ketan
  • 1 buah kelapa tua yang telah diparut.
  • 1 sendok makan garam

Lumpang dan alu dilapisi plastik tipis. Dokpri

Taruh ketan di lumpang dan taburkan kelapa parut. Dokpri

Lumat sampai lembut. Dokpri

Sudah cukup lumat. Dokpri

Cara membuat:
  • Tanak ketan dengan air putih sebanyak 400 cc dengan menggunakan rice cooker selama lebih kurang 40 menit. Lamanya menanak tergantung kualitas ketan.
  • Kala ketan sudah hangat taruh di lumpang yang telah diberi alas plastik. Alas plastik digunakan agar ketan tidak lengket di lumpang dan memudah pelumatan.
  • Taburkan parutan kelapa dan garam di atas ketan. Ada juga yang senang parutan kelapa langsung dicampur saat menanak ketan, namun rasa gurih akan sedikit berkurang.
  • Lumat menggunakan alu yang ujung telah ditutup plastik.  Lamanya melumat tergantung selera kelmbutan tetel yang akan disajikan. Saat melumat ajak pasangan anda untuk memegang plastik di lumpang agar tidak ikut tertarik saat dilumat.
  • Jika sudah cukup lumat atau lembut kemudian taruh dan ratakan di loyang yang telah diberi alas plastik atau kertas bungkus makanan berlapis plastik. Jika menambah kesan tradisional bisa juga menggunakan daun pisang sebagai alas.

Cetak di loyang. Dokpri

Biarkan dingin. Dokpri

Potong dan sajikan bersama tape ketan hitam. Dokpri

Penyajian:
  • Jika sudah cukup dingin atau masih hangat juga tak apa, potong menurut selera. Biasanya seukuran  2 x 6 x 6 cm.
  • Taruh di lepek dan sajikan bersama tempe bacem atau tape ketan hitam, sesuai selera.
  • Jangan lupa sebagai minuman sajikan pula yang tradisional, yakni: kopi tubruk atau wedang uwuh.

Ternyata tetel, tempe bacem, dan tape ketan hitam sangat menggoda selera tamu dari Muangthai atau Siam ini, sehingga kami diberi hadiah obat hirup herbal untuk menghangatkan tubuh di dingin udara Bromo yang mulai menusuk tulang.

Hadiah dari tamu Thailand. Dokpri

Jika tetel atau jadah masih tersisa karena membuat terlalu banyak, simpan tetel di lemari es dan esok hari bisa kita panggang untuk disantap sebagai tetel bakar yang gurih.

Bisa juga tetel kita kepal-kepel seperti membuat perkedel lalu kita panggang menggunakan wajan teflon tanpa menggunakan minyak. Jadilah tetel panggang ala kekinian. 

Bakar di teflon. Dokpri

Tetel panggang masa kini. Dokpri

Sekarang silakan mencoba membuat sendiri dan menikmati.  Jangan lupa, tetangga juga perlu diberi cicipan.

Akan menyusul cara membuat tempe bacem dan tape ketan ala Wong Desa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline