Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan berolahraga selama beberapa waktu ini tampak lebih meningkat terutama sejak ada pandemi Covid-19. Dan salah satu olahraga yang banyak menjadi pilihan masyarakat saat ini adalah bersepeda atau gowes. Sekali pun sebenarnya kegiatan bergowesria ini sudah mulai meningkat kembali sejak beberapa tahun terakhir.
Alasan bersepeda atau gowes menjadi pilihan yang cukup menarik karena gowes bisa dilakukan di luar ruangan dimana pun sehingga tidak menjenuhkan. Tentu saja sepedanya harus disesuaikan dengan medan dan yang lebih penting harus seusai dengan kondisi fisik dan kesehatan sang pelaku.
Jangan hanya sekedar mengikuti tren, sekali pun itu tidak salah dan memang menyenangkan. Sebab salah satu tujuan olahraga adalah untuk bergembira. Namun jangan sampai kegembiraan itu membuat sedikit lupa diri yang justru akan merugikan.
Sebagai goweser atau orang yang senang berolahraga sepeda, ada beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadi dan tentu saja hasil tukar pikiran dengan sesama goweser.
Bersepeda dengan sederhana.
Tak perlu membeli sepeda yang harganya mahal sekali pun nilai kemahalan setiap orang sangat relatif. Harga kisaran antara 1,5-2 juta sudahlah cukup. Memakai celana dengan lapisan padding untuk menghindari lecet di sekitar paha dan pantat memang sangat dianjurkan tetapi memakai jersey yang harganya ratusan ribu hanya pemborosan.
Penulis sendiri selama ini memang hanya memakai sepeda dengan harga sekitar 2,5 juta. Celana padding seharga 200 ribu disesuaikan dengan kualitas dan pemakaian yang rata-rata di atas 25km sekali gowes.
Kaos lebih murah, sebab bukan kaos gowes tetapi jersey futsal dan sepakbola yang harganya cuma 45 ribu. Kaos kaki paling murah dengan harga 20 ribu tiga pasang. Kacamata sekali pun tampak keren harganya cuma 25 ribu. Helm agak mahal, 275 ribu.
Sepatu menggunakan sepatu jogging seharga 180 ribu. Pernah beli di toko daring dengan merek ternama seharga 600 ribu tapi yang datang sepatu palsu seharga 40 ribu. Kala istirahat pun makannya di warung sederhana dan lebih sering membawa bekal sendiri dari rumah. Murah meriah dan sederhana.
Bersepeda gembira bersama keluarga.
Ikut komunitas atau klub tak ada salahnya. Tapi yang paling bahagia tentu bersepeda dengan keluarga. Paling tidak mengajak anak-anak kita atau dengan istri tercinta jika anak kita sudah dewasa dan mempunyai kegiatan lain.