Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Hari Raya Minggu Palma yang Sendu

Diperbarui: 10 April 2022   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun palma biasanya dipegang umat, kali ini dikumpulkan di gereja lalu dikirim ke rumah masing-masing. Dokpri

Paskah, sebagai hari raya paling agung bagi umat kristiani senantiasa dinantikan kedatangannya. Persiapan rohani mulai puasa dan pantang setiap rabu dan jumat selama 5 pekan, matiraga, dan rekoleksi pribadi maupun kelompok selalu diikuti sebagai refleksi diri dan tanda pertobatan menyambut karya penebusan dosa manusia oleh Sang Juru Selamat, Yesus Kristus yang banyak dikenal sebagai Isa Almasih.

Menghadiri, mengikuti, menyambut, dan merayakan sakramen maha kudus adalah panggilan yang tak mungkin ditinggalkan untuk lebih menyatukan diri dan jiwa bersama Tuhan yang tak mungkin menjauhi kita selain karena keegoisan dosa yang membangung sebuah jarak bagi Sang Penebus.

Namun, apalah daya ketika alam menyeimbangkan diri dengan seluruh kehidupan di dalamnya dimana manusia harus mengurung diri sejenak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang mmenghantam manusia tanpa pandang bulu dan menjadi pandemi dunia.

Malam menjelang Minggu Palma. Dokumentasi pribadi

Hanya tiga umat yang boleh sesuai dengan protokol keluar rumah. Dokumentasi pribadi

Tanda jarak yang sudah disiapkan pun tak boleh dipakai. Dokumentasi pribadi

Tetap di rumah, kerja dari rumah, belajar di rumah, beribadat di rumah, jaga jarak, jaga fisik, hindari kerumunan, dan makan bergizi, serta berjemur kini menjadi suatu keharusan yang tak boleh diabaikan.

Kegundahan dan kegelisahan pun merebak karena suasana yang berbeda namun  tak mungkin dihindari. Termasuk bagi umat kristiani yang mulai Minggu, 5 April 2020 memasuki pekan suci dengan hari raya Minggu Palma sebagai kenangan akan kemeriahan warga Yerusalem yang melambaikan daun palem  menyambut Yesus sebagai raja.

Hari raya Minggu Palma selalu dirayakan penuh suka cita sekali pun ini merupakan awal titik balik kehidupan Yesus yang pada akhirnya harus menderita sengsara demi penebusan dosa dengan kematian disalib.

Pada Minggu Palma bukan hanya rasa sukacita yang dirasakan seluruh umat Kristiani tetapi juga rasa sedih dalam merenungkan sengsara Yesus Kristus.

Kini kesedihan itu semakin menyayat hati kala umat hanya bisa mengikuti dari rumah dengan live streaming yang diadakan oleh masing-masing gereja lewat kerja sama dengan stasiun televisi nasional maupun lokal, termasuk TVRI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline