Sebagai penyuka jeprat-jepret di jalanan dan sisi menarik kehidupan insan atau streetphotography dan humaninterestphotography, saya lebih suka menggunakan lensa 18 -- 135mm untuk DSLR. Karena itu yang saya punya sekarang.
Namun beberapa kali saya mencoba atau belajar menggunakan kamera saku dan atau gawai untuk membidik obyek yang jelas ada di depan mata. Tentu saja hasil kurang maksimal dari segi teknis karena gawai yang saya gunakan hanyalah kelas menengah yang harganya kurang dari dua juta. Namun setidaknya bisa menangkap obyek dengan cukup jelas terutama ekspresi mereka saat dijepret.
Kali ini, kembali berkelana ke Alun-alun Malang yang merupakan titik nol Kota Malang bukan sebagai paparazzi yang menguntit korban tetapi mencari obyek yang jelas dan mudah dibidik. Artinya memang tidak mencuri kesempatan dalam arti tidak mengambil secara sembunyi-sembunyi atau pura-pura tidak melakukan penjepretan. Bahkan terus terang kamera saku dan gawai saya arahkan ke mereka. Rupanya mereka cuek saja. Entah karena senang difoto atau memang mereka sedang lupa diri sehingga tidak sadar sedang dijepret seorang penggemar fotografi.
Lupa diri memang sungguh kurang baik bahkan bisa dikatakan tidak baik. Karena lingkungan di sekitar diabaikan begitu saja. Kalau sedang duduk di taman masih mending, jika sedang berjalan tentu bisa mengakibatkan kecelakaan. Maka dari itu jangan sampai lupa diri supaya tidak dibidik atau dijepret. Entah lupa diri karena terlalu asyik dengan gawai. Entah lupa diri karena sedang kasmaran. Bahaya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H