Bukanlah hitam pakaian dan tubuh karena lumpur yang melekat.
Bukan pula hitam kulit karena sinar mentari yang menyengat.
Bukan juga karena sisa malam masih melekat saat berangkat dan tubuh masih terasa penat.
Tapi hitam karena mendung terus menggelayut menemani dan meneduhkan tubuh ini.
Tubuh yang terus berjuang agar hidup ini terus terawat.
Inilah yang kulihat dengan mata hati bagaimana para buruh tani kembali bekerja mengolah sawah setelah panen enam minggu lalu.
Dua minggu pula aku tidak ke sini bahkan sekedar menengok.
Kini kudatang dengan sekeranjang penganan tuk sekedar penghibur tubuh-tubuh menjelang renta yang terus bekerja.
Sekuntun senyum ceria kebahagiaan yang kuterima saat kusapa dengan kamera.
Jepret....jepret...betapa bahagianya mereka saat kulihat menyantap lauk ikan sepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H