Satu hal yang cukup istimewa ketika saya diundang Admin Kompasiana untuk meliput kegiatan CSR ( Corporate Social Responsibility ) PT. PJB ( Pembangkit Jawa Bali ) UP -- Paiton pada Jumat, 30 November -- Sabtu, 1 Desember 2018.
Penulis katakan istimewa karena peliputan ini menyangkut kegiatan CSR PT. PJB UP -- Paiton sebagai salah satu kandidat penerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) dalam menjalankan PROPER ( Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan ) di bidang pengelolaan lingkungan.
Di sisi lain, penulis sendiri bisa memetik nilai-nilai positif yang dijalankan oleh CSR PT. PJB UP -- Paiton di wilayah yang menjadi tanggungjawab sosialnya yakni Desa Wisata Binor Harmony ( Dewi Bohay ), Probolinggo.
Nilai-nilai positif inilah yang bisa dijadikan perbandingan dengan CSR yang dilakukan yayasan di mana penulis berkecimpung. Sebab menjalankan program CSR yang berguna secara langsung maupun tidak bukanlah hal yang mudah. Apalagi melibatkan masyarakat yang majemuk.
Kehidupan masyarakat nelayan Desa Binor sebelum ada program CSR dari PT. PJB UP - Paiton.
Desa Binor yang berada di wilayah ring-1 PLTU Paiton pada awalnya adalah desa yang kondisi perekonomiannya tak terlalu bagus seperti halnya desa-desa nelayan yang masyarakatnya terjebak dalam kungkungan para para pengijon dan tengkulak. Di mana para nelayan yang kebanyakan tak punya perahu harus menyewa pada juragan perahu dengan harga yang mahal serta harus menjual ikan hasil tangkapannya dengan harga murah kepada para pemilik atau juragan perahu.
Inilah yang menyebabkan masyarakat nelayan Desa Binor sulit mencapai taraf kehidupan yang lebih sejahtera. Sehingga untuk meningkatkan pendapatannya, para nelayan mengambil jalan pintas dalam mencari ikan dengan menggunakan bom ikan atau yang lebih dikenal dengan istilah bondet dan menggunakan jaring pukat.
Dengan menggunakan bom ikan tentu mematikan anak-anak ikan sehingga ke depannya hasil tangkapan semakin menurun dan berbahaya bagi keselamatan para nelayan. Sedang menggunakan jaring pukat akan merusak ekosistem dan kehidupan biota laut di sekitar Pantai Binor.
Keadaan yang demikian memprihatinkan, pihak PT. PJB UP -- Paiton melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) terpanggil untuk memperbaiki pola hidup dalam mencapai kesejahteraan tanpa merusak alam. Mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat yang masih sederhana bukanlah hal yang mudah tanpa melibat warga masyarakat itu sendiri.
Di sinilah kejelian pihak PT. PJB UP -- Paiton bisa menemukan tokoh dan beberapa warga yang bisa dijadikan pioner dan bekerjasama untuk memajukan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Binor.
Ibu Hj. Chostifah -- Lurah Desa Binor