Salah satu tujuan ketika seseorang berwisata adalah menikmati suasana lain daripada yang lain, yakni matahari terbit dan terbenam. Maka ketika ada biro yang menawarkan jasa travelling, suguhan sensasional matahari terbit dan terbenam senantiasa ditawarkan lebih dahulu.
Keindahan matahari terbit yang biasanya ditawarkan oleh biro jasa adalah Penanjakan Bromo lewat Pasuruan, Puncak B29 (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) lewat Lumajang dan Malang, dan Pantai Sanur, Bali.
Sedang keindahan suasana matahari terbenam, yakni dilihat dari Pantai Kuta dan Pandawa di Bali dan hampir sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.
Melihat foto-foto matahari terbit dan terbenam yang di pasang di media sosial, tampak demikian indah dan sensasional sehingga kita memutuskan untuk melihatnya secara langsung. Namun, kenyataannya ketika kita berada di sana pemandangan dan suasana yang sensasional tak tampak sama sekali. Selain sinar jingga semburat menyembul di antara awan yang membentang panjang di ufuk.
Sedang matahari malu-malu bahkan takut menampakkan diri pada wisatawan yang terlanjur membayar mahal pada biro jasa. Seperti yang pernah penulis posting di sini: senyum-sapa-sang-bagaskara-di-ufuk-timur-bromo
Sebenarnya, sensasional keindahan matahari terbit dan terbenam bisa kita lihat dari mana pun termasuk dari sekitar tempat kita tinggal. Dengan meluangkan waktu saat libur untuk berjalan santai atau bergowesria bersama keluarga atau komunitas menyusuri pedesaan suasana seperti ini mudah ditemukan.
Dekat, sehat, dan murah serta tak melelahkan. Kenalilah lingkungan tempat tinggal kita. Di situ keindahan akan terlihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H