Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

[Fiksi Horor dan Misteri] Topeng Pesugihan Mbah Gimun

Diperbarui: 30 September 2016   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Mbah Gimun, seorang lelaki setengah tua, malah sudah mendekati tua karena rambut dan kumisnya pun sudah banyak yang putih memanggil cucunya untuk diajak berdialog dengan lelembut di dalam kamarnya yang penuh dengan pernak-pernik kuno.

Dialog ini dilakukan karena ia mendapat wangsit setelah nggrandong ( melek di kuburan semalam ) di sebuah kuburan di sebuah pojok desa di bawah Gunung Semeru. Bisikan lelembut di kuburan mengatakan agar pembicaraan dilakukan bersama anak yang belum disunat di dalam kamar supaya tidak terganggu dingin dan sepinya malam. Sang lelembut pun, mengatakan bahwa ia akan masuk ke dalam salah satu topeng yang ada di kamarnya.

Sang cucu sebenarnya takut. Tapi berhubung bapak ibunya sedang ke kota, tak ada pilihan ia harus tidur dengan kakeknya di dalam kamar yang gelap dan cukup seram.

Dokumen Pribadi

“Nak…, Simbah gak mau kamu hidup susah seperti Simbah dan Simbokmu. Simbah kepingin kaya supaya kamu juga senang,” rayu Simbahnya.

“Hlo…Mbah, bapak kan sudah kaya, hla wong punya mobil!”

“Hus! Itu mobil juragannya. Bapakmu cuma sopir pengantar elpiji dan air mineral.”

“Aku takut Mbah…dia melototi aku terus,” rayu cucunya yang ketakutan.

“Sudahlah, gak usah takut. Tutup matamu dan dengarkan apa katanya ya….” ganti simbahnya merayu. Lalu Si Simbah pun memegang pundak cucunya sambil membaca mantra.

Emmm …..memm…memmm….hemmm….hemmm….

Dokumen pribadi

“Mbah….sajennya kok kacang goreng, rokok klobot, dan klembak. Mana kue dan toaknya?”

“Ssstt…bilang kuenya belum beli dan toaknya dihabiskan Bapakmu.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline