Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Sing Waras Ngalah?

Diperbarui: 28 April 2016   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debat kusir. Sumber: padmanaba.or.id

WHO sebagai oragnisasi kesehatan dunia, mendifinisikan sehat sebagai keadaan nyaman seutuhnya baik jasmani, rohani, dan sosial dan bukan sekedar bebas dari penyakit. Mengacu dari difinisi tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa tak seorang pun di dunia ini yang sehat sebenarnya. Sebab setiap orang tentu mempunyai keunikan kepribadian dalam pergaulan sosial yang mungkin bisa saja dianggap aneh oleh yang lain. Bahkan, mungkin saja dianggap yang dalam Bahasa Jawa disebut ‘gak bek’, ‘rada menclek’, dan aneka sebutan yang berbau miring atau minor. Malah kadang dalam pergaulan ala orang pinggiran jika ada perdebatan yang tak ada kompromi  terpaksa harus mengatakan ‘sing waras ngalah’ Entah siapa yang waras dan yang gak waras. Boleh jadi keduanya.

Ada orang yang bila disebut ‘gak waras’ atau ‘gak bek’ atau tak penuh isi otaknya, ‘rada miring’ yang arti semuanya adalah ‘setengah gila’ akan menerima begitu saja. Orang semacam ini disebut seperti itu adalah betul-betul penyandang sakit jiwa entah paranoid dan skizophrenia serta orang yang betul-betul waras, sebab mereka akan diam saja. Tak akan membalas, bahkan sekedar ikut melontarkan ‘sing waras ngalah’

Siapa yang tak waras?

Beberapa saat yang lalu, di perempatan jalan ketika sedang berhenti karena lampu merah sebuah sepeda motor ditabrak dari belakang oleh sepeda motor lain yang ingin menyerobot. Akibatnya, sang penabrak justru yang terpelanting ke trotoar dengan kendaraan sedikit rusak bagian depan. Sang pengemudi tampaknya tak luka serius dan ditolong oleh penjual Koran dan tukang becak. Justru yang ditabrak malah tak jatuh kecuali nomer sepeda motornya yang di belakang sedikit penyok.  

Untuk menghindari kemacetan dan urusan yang bertele-tele yang ditabrak segera disuruh pergi oleh penolong dan semua orang yang ada di situ. Namun, sang penabrak malah ditolong sambil dicaci maki oleh beberapa orang. Padahal dia adalah seorang wanita muda. Keadaan ini justru membuat daya tarik orang untuk menonton dan malah sedikit macet.

Banyak kejadian dalam keseharian yang membuat kita heran dan geleng kepala. Kita diam sepertinya membiarkan orang lain menjadi edan. Ikut cawe-cawe nanti ikut edan.

Sing waras ngalah?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline