Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Menjelajah Alam untuk Mendekatkan Diri Kepada Sang Pencipta

Diperbarui: 6 Oktober 2015   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia merupakan bagian dari alam ciptaan Sang Maha Kuasa, maka janganlah jauh dari alam. Hiduplah berdampingan dengan alam. Jangan menantangnya, seberapun kekuatannya manusia bukanlah apa-apa bagi alam. Itulah yang saya tekankan pada keluarga dan kerabat serta bagi rekan guru dan anggota Pramuka di tempat kami. Juga bagi mereka yang minta bantuan penulis untuk menenamani dalam acara keakraban atau kekeluargaan bagi komunitasnya.

Dalam keluarga, menjelajah alam dengan berjalan kaki, paling tidak sejauh minimal enam puluh kilometer setiap bulan harus kami jalani. Menyusuri perkampungan, jalanan desa, pematang sawah, hutan lindung, kebun teh, hutan jati, hutan pinus di perbukitan dan hutan di wilayah pegunungan, melintasi sungai dan air terjun, mengarungi tepian samudra adalah hal yang biasa. Di teriknya matahari saat kemarau, di tengah badai saat hujan di hutan, di bawah guyuran debu saat Merapi dan Bromo meletus, di pagi hari atau tengah malam bukanlah sebuah rintangan.


Bagi komunitas yang mengadakan penjelajahan, biasanya kami pilihkan daerah-daerah yang sedikit jauh ke pelosok. Setidaknya dengan jalanan setapak melewati dan melintasi lembah dan bukit, sungai dan persawahan, ladang dan perkebunan, serta hutan homogen. Kuburan dan pedukuhan di atas bukit dan lembah tak boleh dilewatkan begitu saja.

Tentu saja semua harus dipersiapkan dengan baik. Mulai dari perlengkapan, bekal konsumsi, alat komunikasi (handytalky), P3K, dan transportasi menuju titik awal. Memang semua tergantung akan tujuan dan berat ringannya medan. Terpenting dari semua itu adalah persiapan kesehatan fisik dan mental. Apalah artinya tersedianya fasilitas tanpa didukung fisik dan mental yang prima. Semua akan menjadi sia-sia dan celaka.

Penjelajahan alam yang sering kami lakukan memang bukan sekedar rekreasi untuk menyegarkan diri. Tetapi untuk mendekatkan diri dengan lingkungan hidup, alam, dan mengenal keanekaragam budaya dengan kearifan lokalnya. Hal yang tak boleh dilupakan adalah memperhatikan sesama dengan berbagi kepada mereka yang memerlukan bantuan. Semua itu dilakukan agar lebih memahami betapa kecilnya kita di antara ciptaanNya serta betapa agungnya Sang Pencipta dan demikian besar kasihNya kepada manusia, mahluk kesayanganNya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline