Alun-alun Kota Batu Foto: by Si Tengah
Batu, adalah kota kecil yang berada di tengah dan di antara Kabupaten dan Kota Malang. Sepuluh tahun yang lalu kota ini masih merupakan sebuah kecamatan yang gemah ripah loh jinawi, seperti halnya wilayah lain yang ada di sekitar Malang Raya.
Perkembangan penduduk dan pendapatan per kapita yang meningkat, mendorong masyarakatnya melepaskan diri menjadi sebuah kota yang mandiri. Dan, kini akan semakin luas wilayahnya dengan rencana masuknya kecamatan Ngantang dan Pujon yang ada di sebelah barat Batu serta berada di Kabupaten Malang akan masuk ke dalam wilayah Kota Batu.
Sebagai malah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur, Batu terus berbenah dan berkembang memenuhi tuntutan modernitas pariwisata. Tentu saja, perkembangan ini mempunyai dampak negatif yang sulit dibendung. Banyaknya pembangunan perhotelan dan tempat hiburan serta komplek perumahan baru, tentu saja semakin mempersempit atau mengurangi lahan pertanian dan perkebunan.
Perkebunan apel dan sayuran sudah tidak tampak.
Di akhir 70an, melihat Batu dari puncak Gunung/ Bulit Panderman atau dari Gunung Banyak masih berupa hutan pinus dan perkebunan apel serta sayuran yang membentang. Kini, hutan pinus mulai menyempit. Perkebunan apel semakin terdesak ke wilayah Bumiaji dan Sumber Brantas, sekitar 6 km dari pusat kota Batu. Apalagi tanaman sayuran dan strawbery semakin menyempit.
Komplek hunian merapat ke G. Panderman & Bukit Seruk. By: Si Tengah
Pesona Kota Batu yang berada di tengah-tengah Gunung Kawi, Panderman, Banyak, Welirang, dan Arjuna memang masih mempesona. Setiap orang pasti ingin berwisata ke sana. Maka.....pada hari Sabtu dan Minggu serta libur kemacetan pun tak bisa dihindari. Selain membludaknya para pelancong, sempitnya jalan di wilayah pegunungan merupakan hambatan terbesar. Jarak Kota Batu dari Malang yang hanya 15 km bisa ditempuh selama 3 jam.
Akankah Kota Batu bernasib seperti wilayah Puncak di Bogor? Masyarakat dan warga Batu sendiri yang menentukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H