Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Catur Weda, Nasehat Mertua Pada Menantu Pria

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13969735673561093

Catur Weda dalam Bahasa Indonesia berarti empat nasehat atau empat wejangan. Wejangan ini diberikan oleh calon mertua ( pria ) kepada calon menantu pria. Penyampaiannya dibacakan pada malam midodareni sesudah wakil dari keluarga calon pengantin pria menyampaikan segala perlengkapan lamaran kepada keluarga pengantin wanita. Sesuai dengan tradisi, wejangan ini disampaikan atau dibacakan dengan menggunakan Bahasa Jawa ngoko. Pemakaian basa ngoko karena ini merupakan wejangan dari pihak orangtua, yang wajib dihormati, kepada putranya.

CATURWEDHA

Putraku Supardi kang sutresna, kanggo sangu ing madyaning bebrayan agung, kang Rama perlu menehi ular-ular kang diarani Catur Wedha, sing unine kaya mangkene :

Sepisan,

Rehne sliramu bakal dadi garwane putriku, tandang tandukmu kudu tansah dewasa, aja kaya nalika isih jaka. Semono uga sisihanmu dalah momonganmu, kudu ngerteni yen wis ana sing ngemong.

Kaping pindho,

Lahir batin kudu tansah sungkema marang maratuwamu kayadene wongtuwamu dhewe.

Kaping telu

Urip bebrayan agung mono, wajibe kudu netepi angger-angger paugering praja. Tansah hambeg mring sasama dimen sinuyudan temah anjalari gancar ing saluwiring pambudi daya.

Kaping papat,

Estokake dhawuhe Pangeran Gusti Allah Swt dalah Gusti Kang Makarya Jagad, lan adohana wewalere, warahing piandel utama agama sing kok anut lan tindakna saben dina supaya ayem tentrem lahir batin.Cinaketna ing sukawirya lan bisaa murakabi marang nusa lan bangsa.

Jika calon pengantin pria bukan orang Jawa, nasehat ini bisa disampaikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Namun sebaiknya jangan menggunakan bahasa asing, sekalipun calon pengantin pria dari manca negara.

Berikut Catur Wedha dalam Bahasa Indonesia.

CATURWEDHA

Putraku ( Ananda ) Supardi yang terkasih. Sebagai bekal berkeluarga, Ayah Bunda akan memberi empat nasehat atau wejangan yang biasa disebut Catur Wedha. Inilah nasehat kami :

Pertama,

Engkau telah menetapkan diri untuk hidup berkeluarga dengan putri kami. Maka segala tindak-tandukmu harus bersikap dewasa. Jangan seperti saat masih perjaka. Juga istrimu harus mengerti kalau sudah ada yang melindunginya.

Ke dua,

Hormatilah mertuamu bagaikan orangtuamu sendiri, sebab kami juga menganggap engkau sebagai anak kami sendiri.

Ke tiga,

Hidup bermasyarakat wajib mematuhi hukum negara, menghormati dan mengasihi sesama agar menemukan hidup bahagia.

Ke empat,

Bertakwalah kepada Allah Swt, Tuhan Pencipta Alam Semesta dan jauhilah laranganNya sesuai dengan agama yang kau anut.Niscaya engkau akan menemukan kegembiraan dan kemuliaan serta dapat menjadi teladan bagi sesama untuk menuju kejayaan nusa dan bangsa.

Beberapa saran :

Catur wedha sebaiknya bukan hanya dibacakan, tetapi ditulis rapi, jika memungkinkan tulisan tangan, lalu dibingkai dan diberikan kepada calon menantu pria.

Setelah penyerahan Catur Wedha, biasanya dilanjutkan acara melihat atau menengok calon pengantin wanita yang ada di kamaroleh perwakilan keluarga calon pengantin pria. Dan yang diperkenankan melihat hanya kaum ibu dan wanita.

Setelah acara midodareni selesai dan pihak keluarga putra sudah mohon pamit. Dapat dilanjutkan dengan jagong ( bukan jagung ) atau melekan untuk mempersiapkan acara pesta perkawinan keesokannya. Karena dianggap malam yang sakral, sebaiknya tidak ada pemutran musik hiburan kecuali musik karawitan yang tenang.

13969736331949702522




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline