Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Lomba Marching Band di Malang

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14014586751794428864

1401458636295415461

1401459105212927553

14014592171067652352

14014594691716405277

Salah satu cara menggali dan mengembangkan bakat dan ketrampilan anak-anak adalah memberi kesempatan untuk memilih kegiatan yang disenanginya. Entah kegiatan yang diadakan oleh sekolah lewat ekstra kurikuler maupun kegiatan yang dapat dikembangkan lewat klub olahraga ataupun musik dan kesenian.

Kegiatan marching band atau drumband yang dalam Bahasa Indonesia ada yang menyebut gita swara, gita nada, dan gita loka, entah mana yang benar - menjadi salah satu pilihan kegiatan ekstra kurikuler beberapa sekolah.

Semakin maraknya dan banyaknya sekolah yang mengadakan kegiatan ini, pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan pada Jumat, 30 Mei 2014 mengadakan Lomba Kirab dan Marching Band untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA. Gayung bersambut, maka peserta yang mendaftar pun mencapai sekitar 90 kelompok dari seluruh wilayah Malang Raya.

Parade yang diawali pada jam setengah satu siang dari depan Balaikota Malang baru selesai pada sore hari jam lima lebih lima belas menit. Antusias dari masyarakat yang begitu bagus membuat acara ini semakin semarak dan menarik. Apalagi penampilan peserta dengan seragam yang beraneka ragam dan warna serta penampilan para mayoret yang cantik dan manis atau gagah serta atraktif semakin membuat para penonton terpaku.

14014595691353262555

14014596071228704457

14014598221889142301

1401459731762955338

Penampilan peserta kali ini memang bukan hanya memakai seragam ala drumband militer atau kuno. Tetapi juga memakai kostum daerah, seperti Papua, Atjeh, Jawa, legenda Kerajaan Kediri, pakaian muslimah dan kontemporer. Bahkan ada yang memakai kostum ala Al Fatah lengkap dengan kafayeh, sedang di depannya para pemeran walisongo berjalan sambil membawa tasbih dan ada tiga orang yang naik kuda.

Lagu-lagu yang ditampilkan pun bukan hanya lagu-lagu perjuangan nasional tetapi juga lagu populer dan dangdut. Tentu saja penampilan seperti sungguh sangat menghibur.

Beberapa catatan untuk panitia pelaksana untuk kegiatan ini agar lebih tertib dan meriah adalah perlu penambahan personil pengaman dan pengatur lalulintas agar kemacetan total jalur lalulintas di tengah kota hingga jam 18.30 tidak terjadi lagi akibat kegiatan ini. Pelaksanaan bukan pada hari kerja dan pada siang hari. Beberapa anggota kelompok peserta ada yang tak bisa tampil setelah menunggu beberapa jam sebelum tampil, terutama dari tingkat sekolah dasar. Demikian juga, pendamping atau orangtua anggota peserta tak diperkenankan masuk dalam barisan yang justru mengganggu penampilan.

14014598871246327616

14014599271976437591

14014599741109955450

1401460054371439960

14014601251647991787

14014602431524987606

14014603781231793516

*Saking asyik nonton dan moto sampai penulis kelewatan memberi penilaian pada beberapa peserta….

* Foto-foto hanya diambil dari satu sudut, di depan sekolah kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline