Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Simpan Aritmu!

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14059472351428889418

14059472701680979064

14059473041539927843


Tinggal beberapa jam lagi pengumuman dari KPU akan segera disiarkan siapa yang akan jadi presiden dan wakil presiden di negeri ini. Salah satu pasti jadi pemenang. Tetapi satunya apakah siap jadi yang terkalahkan?

Kalau dalam permainan sepakbola, biasanya yang kalah merebut juara akan disebut sebagai pecundang. Saya sih tak setuju. Sebab pecundang lebih berkonotasi negatif. Dalam arti yang kalah merupakan lawan yang tak pantas menang dan harus disisihkan. Disingkirkan!

Ini masalah siapa yang memang pantas jadi pemimpin untuk membawa negeri ini ke dalam kesejahteraan dan kedamaian. Menang bersyukur. Kalah legowo.

Tirulah Si Petruk, walau harus turun tahta tetap menyadari dirinya memang kawula alit. Jadi tak marah lalu mengeluarkan arit. Lalu mengancam yang lain sehingga lari terbirit-birit.

Redakan marahmu. Tancapkan aritmu di dahan kering pohon tua. Arit itu untuk menyabit rumput atau padi. Bukan untuk marah. Jadi jangan marah walau kalah. Simpan aritmu.....

14059473501568615323

14059473781479117581

1405947413720792315

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline