Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Menanti Setitik Embun Jogjakarta

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

142292207729057185

[caption id="attachment_349147" align="aligncenter" width="400" caption="Dok Pribadi"][/caption]

- - - - - -

Gerimis malam masih memercik wajah-wajah kuyuh di emperan itu

Sarung kumal membalut menghangatkan tubuh lesuh tanpa kehangatan cinta

Tat ...tet...tot.... tat...tet....tot....klakson menjadi tanda masih berputarnya bumi ini

Ingin segera mata terpejam melupakan hari-hari yang kian panjang

Namun hati tak ingin malam segera beranjak berganti pagi

Toh sinar mentari hanya memanaskan diri membakarmeluluhlantakan bahagia yang tak pernah datang berlabuh

Larut malam berjalan cepattanpa memberi sekedar mimpi indah

untuk melupakan sisa hidup yang tak kunjung berlalu

Derit pintu pagar mengusik dan mengusirnya untuk segera pergi

Entah kaki ini akan melangkah kemana

Menuju surga atau neraka

Serasa dunia ini bukan miliknya

Setitik tetes embun hanya mengganti air mata yang tak sudi datang lagi

Setetes embun yang hanya membasihi bibir

Tak…tok….tak…tok…tak…tok… ketipak suara kereta kuda menggugah untuk segera berkelana menyusuri Jogja

Terompet dan genderang perut pun berbunyi merdu menyambut datangnya hari

dan tanda keperihan yang tak pernah dinanti

Di tumpukan sampah mengais sisa terbuang sekedar pelepaslara

Keranjang bambu terkait di sepeda yang senantiasa menemani mengais rejeki berkeliling kota

Gerobak sampah datang sebelum semua dirasakan

Pagi terasa panjang

Siang tak segera datang

Walau hati menjerit ingin tangan menengadah ke atas

berharap sebutir nasi penghilang perih

Namun terasa hina untuk hidup sebagai peminta

Riuh mereka yang berjalan di pematang MalioboroBeringharjo

Hanya dapat dipandang dan bertanya

Akankah mereka segera pergi bersama malam yang selalu dinanti membawa mimpi

Biarlah malam-malammenjadi panjang yang memberi mimpi indah

daripada hari-hari yang menyiksa diri...

[caption id="attachment_349148" align="aligncenter" width="500" caption="Dok Pribadi"]

14229221052035401190

[/caption]



Emperan BNI 46 Jogja

Sabtu-Minggu, 31 Januari – 1 Februari 2015

Jam 10 malam – 10 pagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline