[caption id="attachment_349260" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu rusa penghuni Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Dok. Pribadi)"][/caption]
Setiap pribadi itu spesifik artinya berbeda satu sama lain.Perbedaan ini termasuk kepercayaan atau pemahaman akan hidupnya dan alam semesta. Sebagai contoh ada juga paranormal(bukan dukun) yang ingin mempunyai kekuatan dan kelebihan dari yang lain. Salah satu cara yang mereka lakukan di antaranya berusaha mendapatkan benda yang diyakini mempunyai kekuatan. Misalnya batu akik dan siung atau taring babi hutan.
Penulis yang suka petualangan ke hutan dan bertampang dukun ini, juga pernah mendapat pesanan taring babi hutan liar yang mati secara alami bukan karena diburu. Harganya memang tak seberapa, namun untuk menunjukkan keberanian dan sedikit nekat serta kesombongan suatu hari sendirian saya menyusuri lembah di bawah tebing belantara sebelah barat laut Gunung Semeru atau selatan Gunung Bromo. Berbekal tas punggung berisi makanan, sebuah kamera dan terompet pendukung sepakbola untuk berjaga-jaga untuk dibunyikan jika disapa dengan senyuman manis si raja rimba yang bisa membuat kaki menjadi lumpuh mendadak. Serta korek api pistol dan semprotan pembasmi serangga jika sewaktu-waktu diserbu koloni lebah atau semut yang sarangnya terganggu.
[caption id="attachment_349262" align="aligncenter" width="337" caption="Tanduk rusa yang saya temukan di salah satu lembah kaldera Bromo."]
[/caption]
Gerimis yang mengguyur padang rumput membuat langkah menuruni lembah menjadi begitu mudah. Tak lebih dari 15 menit sudah berhasil sampai di dasar lembah yang hanya berjarak 600m dari jalur ke Bromo. Nasib sedang beruntung, hanya 30 menit menjelajah lembah sudah menemukan sebuah tengkorak babi hutan lengkap dengan taringnya. Mendung menggelayut membuat lembah menjadi gelap sehingga saya memutuskan untuk segera kembali ke bukit. Ternyata bukanlah hal mudah menaiki bukit dalam keadaan rumput dan ilalang basah. Terpeleset kembali ke tempat semula sehingga pendakian yang hanya 600m harus ditempuh selama 4 jam! Bahkan ketika terperosok di sebuah jurang kecil yang hanya sedalam 2m penulis merasa akan tamat riwayatnya bahkan pikiran kacau akan dilahap anaconda yang tak ada di lembah ini.
[caption id="attachment_349263" align="aligncenter" width="500" caption="Dua rahang babi hutan dari hutan TNBTS."]
[/caption]
Dalam keadaan lemah dan capai saat menaiki lembah, suatu yang luar biasa seekor rusa menampakkan diri dengan jarak tak lebih dari 3m.Entah apa yang dipikirkan sang rusa kok begitu berani menatap saya dan sepertinya menantang saya untuk turun dan akan menanduknya. Tapi beberapa menit kemudian akhirnya pergi bersama 4 temannya.
Apakah tempat ini untuk berkumpulnya babi hutan dan rusa, seperti yang ditulis di website Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, penulis kurang tahu. Yang jelas penulis pernah disapa harimau dan menemukan tengkorak rusa.
Hanya dua pesan penulis, jika ke hutan jangan membunuh hewan liar sekedar untuk mendapat gigi, taring, atau tanduk dan kulit hewan. Apalagi dagingnya. Bukankah harga daging di pasar tidak mahal dan mudah dibeli? Sayangi alam dan lingkungan sebagai habitat hewan liar. Juga jangan membuang sampah seenaknya!
[caption id="attachment_349264" align="aligncenter" width="550" caption="Hanya 30 menit untuk turun sampai ke dasar lembah tapi perlu 4 jam untuk kembali ke atas."]
[/caption]
* Foto-foto dokumen pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H