Lihat ke Halaman Asli

M GammaYudha Saputra

Staff Bem Fisip Universitas Airlangga Surabaya

Harga Minyak Dunia Naik, BBM Indonesia Apa Kabar?

Diperbarui: 31 Juli 2022   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Persediaan minyak yang rendah, kapasitas cadangan yang berkurang, dan resiko pertumbuhan pasokan yang memperlambat pertumbuhan permintaan selama beberapa bulan mendatang, telah mendorong harga minyak  dunia untuk menaikkan perkiraan harga  minyak. Di sisi lain, Rusia menghadapi larangan minyaknya karena adanya perang di Ukraina 

di sisi permintaan, wabah covid terbaru di china telah menimbulkan banyak kekhawatiran akan fase lockdown saat pembatasan. Namun sekarang ini banyak negara melonggarkan kebijakan tersebut sehingga permintaan bahan bakar diperkirakan akan menguat.

Tidak   dapat   dipungkiri   bahwa   seluruh   Negara   di   dunia   ini   sangat bergantung   pada   minyak   serta   gas   bumi,   diantaranya   termasuk   Indonesia. Keadaan  nyata  dimana Indonesia  saat  ini  sangat  bergantung  pada  sumber  daya alam  minyak  serta  gas  bumi  dalam  memenuhi  kebutuhan  hidup  masyarakatnya.

*  Kondisi  ini  diperberat  dengan   adanya  fakta      bahwa  performa  cadangan  dan  produksi  minyak  bumi  relatif menurun  sejak  puncak  produksi  minyak  Indonesia  ke-2,  sehingga dengan asumsi tidak  ada  penemuan  cadangan  minyak  bumi,  maka  usia minyak bumi Indonesia hanya sekitar 12 tahun  (berdasarkan cadangan terbukti) (Zahra Silbaqolbina & Ulfatun Najicha, 2022).

Tujuan utama pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak pertamax sudah  pasti  adalah  untuk  menyeimbangkan  dana  APBN  yang  tujuan  akhirnya adalah juga demi kemakmuran masyarakatnya. Berkaca pada kisruh distribusi BBM Biosolar, pemerintah dan Pertamina perlu  mewaspadai  agar  tidak  terjadi  kelangkaan  BBM  Pertalite  ke  depan. Kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamax membuat konsumen beralih ke BBM bersubsidi   Pertalite. 

Kendaraan listrik sangat bermanfaat dalam hal melindungi alam dan lingkungan yang berkelanjutan dengan tidak mengeluarkan karbon. Namun, itu adalah jenis bahan bakar dengan harga terendah. Kendaraan listrik, yang memiliki bagian yang sangat sedikit karena strukturnya, juga sangat mudah dirawat. Fakta bahwa kendaraan listrik, yang kontribusi positifnya terhadap lingkungan tidak berakhir, adalah jenis mesin yang paling tenang, juga menciptakan nilai tambah dalam hal polusi suara. Namun berdasarkan penelitian Alan Jenn et all (2018) "Regional government agencies could stand to substantially improve the efficacy of their programs by shifting resources towards public awareness campaigns." Maka diperlukan kesadaran pemerintah untuk membangun kampanye akan kesadaran dan keefektifan kendaraan listrik

Tidak dapat dipungkiri dibalik sisi menarik pada kendaraan pada bahan bakar listrik terdapat sejumlah beban yang ditanggung bagi para pembelinya berupa harga kendaraan yang lebih mahal ketimbang kendaraan berbahan bakar fosil, ini menyebabkan menariknya kendaraan bahan bakar fosil di mata masyarakat

*    Sukses peralihan kendaraan berbahan bakar fosil ke mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) perlu didukung oleh kebijakan pemerintah yang lebih jelas dan tegas. Salah satu kebijakan penting yang perlu segera diberikan adalah tambahan insentif pajak dan berbagai kemudahan bagi pengembangan BEV.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline