Lihat ke Halaman Asli

Ardy Milik

akrabi ruang dan waktu

Talan Tia Na Bal Bal

Diperbarui: 15 Maret 2019   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

El Bajo. Dokpr: Ardy Milik

Baleo[1]...

 

Baleo...

Baleo...

Pencarian panjang menembus batasan. Menantang badai. Melawan pusaran arus. Kala hujan diusir lantunan doa masa leva.[2] Tibalah saatnya koteklema[3] hendak diburu.

 Luasnya lautan tak kecutkan hati. Dalamnya samudera malah membakar semangat. Sebab, kami terlahir sebagai raja hamparan biru. Kami menuai di tengah pasang, memanen yang tidak pernah ditabur.

Semesta pemberi anugerah. Hingga hasil terbaik selalu berbuah dari usaha tanpa henti.

Bertarung menggempuri kehidupan adalah tabiat pasti.

Adalah pantang meraup lelah upaya sesama yang lain. Adalah tabu merenggut kebebasan saudara. Adalah dosa menjual anak manusia demi segepok tunai. 

Teduhnya lautan jadi jiwa, ganasnya ombak adalah pertempuran hingga menutup mata.

 Akan sampai waktunya meninggalkan sengatan mentari. Akan datang saatnya hembusan udara tidak lagi berasa. Ayunan langkah kkian tak berdaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline