Tarian merupakan salah satu kekayaan budaya yang mempesona. Berbagai tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dan menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Namun, ada dua jenis tarian yang sering membuat orang bingung yaitu tari ratoh jaroe dan tari saman. Kebanyakan dari mereka tidak bisa membedakan kedua jenis tarian yang berasal dari Aceh ini. Sebelum saya mengulas perbedaan antara tari ratoh jaroe dan tari saman, mari kenalan dulu dengan kedua tarian daerah Aceh ini.
Tari Ratoh Jaroe
Tari Ratoh Jaroe adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Pidie, Aceh, Indonesia. Tarian ini biasanya ditarikan oleh sekelompok perempuan dengan menggunakan baju adat Aceh yang disebut baju Kurung dengan warna-warna yang cerah dan kain sarung.
Tarian ini memiliki gerakan yang dinamis dan ritmis, dengan irama musik yang khas yaitu musik tradisional aceh yang disebut dengan "meusekat". Meusekat biasanya dimainkan oleh beberapa alat musik seperti rebana, gendang, serunai, dan sejenis alat musik tiup tradisional Aceh yang disebut dengan "rurumpu". Tari Ratoh Jaroe biasanya ditarikan dalam acara-acara pernikahan, pertunjukan seni, dan acara kebudayaan lainnya di Aceh.
Gerakan tari Ratoh Jaroe terinspirasi dari gerakan perempuan di pedesaan yang menari sambil memetik buah pinang dan sirih. Gerakan tari ini juga diilhami dari gerakan tarian India dan Arab, namun memiliki sentuhan khas Aceh yang membuatnya unik.
Selain sebagai hiburan dan acara kebudayaan, tari Ratoh Jaroe juga memiliki nilai historis dan budaya yang penting bagi masyarakat Aceh. Tarian ini dianggap sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan keindahan perempuan Aceh.
Seiring berjalannya waktu, tari ratoh jaroe memiliki makna dan nilai filosofis tertentu. Tarian yang dibawakan oleh perempuan dengan iringan syair religius ini dimaknai sebagai wujud semangat, jiwa pemberani dan pantang menyerah para wanita Aceh.
Gerakan dalam tarian ini sangat lemah gemulai, halus, dan elegan. Tarian Ratoh Jaroe menggambarkan keindahan gerakan dan keanggunan dari seorang putri kerajaan yang sedang menari. Gerakan dalam tarian ini sangat khas dan melambangkan kelembutan, kecantikan, serta kerendahan hati seorang putri.
Tarian ini sangat penting bagi masyarakat Aceh karena dianggap sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Saat ini, tarian Ratoh Jaroe telah menjadi salah satu daya tarik wisata di Aceh dan kerap ditampilkan dalam festival budaya dan acara-acara penting lainnya di Indonesia maupun di luar negeri.