Lihat ke Halaman Asli

Ardy Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

"The Social Dilemma" Tipisnya Batas Utopia dan Distopia Dunia Digital

Diperbarui: 22 September 2020   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Social Dilemma (Property of Netflix via thenewsminute.com)

Menonton film dokumenter Netflix yang bertajuk "The Social Dilemma" memberi saya pencerahan tentang perilaku manusia di dunia digital atau internet.

Kita bisa lihat sejak 2010-an, banyak manusia di bumi sudah bisa melakukan aktivitas di dunia internet. Adanya media sosial seperti Facebook, Twitter, dan semacamnya membuat kita bisa berinteraksi tanpa mengenal jarak.

Manusia bisa mengekspresikan dirinya melalui media sosial. Update status, upload foto, saling berkomentar, dan memberikan like. Selain itu, kita bisa menambah teman baru, membentuk komunitas dan memperluas relasi kita, tanpa tatap muka secara langsung.

Menonton berita ataupun kabar terbaru sudah lebih mudah melalui smartphone kita masing-masing. Semua hal bisa kita dapatkan hanya melalui satu genggaman saja.

Namun tahukah bahwa media sosial ataupun platform digital yang lain, ternyata didesain semenarik mungkin agar kita semakin suka, candu, terikat, dan tidak mau lepas darinya?

Munculnya notifikasi, membuat kita ingin segera mengecek, mengambil smartphone kita lalu melihat, Apakah ada yang merespon status atau fotoku? Komentar mereka bagaimana? Like ku berapa?

Adanya AI (Artficial Intelligence) dan machine learning membuat kinerja platform digital untuk mengetahui apa yang disukai oleh para manusia menjadi lebih mudah. Dan hal ini membuat manusia semakin terikat dengan dunia digital.

Mereka tinggal menyodorkan saja, konten-konten yang sering disukai dan yang sering dilihat. Hal ini bisa ditengok dengan mudah di rekomendasi, pencarian ataupun home di platform digital yang kita punya. AI akan memberikan konten yang kamu sukai dan minati.

Hal ini berlaku pada iklan dan juga barang jualan di marketplace, mereka akan memberikan saran dan rekomendasi terkait barang-barang yang mungkin ingin kamu beli. Berdasarkan apa? Barang ataupun konten yang pernah atau sering kita beli, sukai dan lihat. AI akan menggembor Anda dengan informasi-informasi tersebut.

Dengan adanya AI dan machine learning ini, membuat mereka menjadi tahu kepribadian manusia itu seperti apa. Setidaknya sisi lain dari manusia atau bisa kita sebut kepribadian "digital".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline