Lihat ke Halaman Asli

Ardy Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Kenapa Manusia Takut untuk Dilupakan?

Diperbarui: 14 Februari 2020   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari shutterstock.com

"Yah, aku kok gak diajak sih sama mereka!?"

"Pergi jalan-jalan kok gak ngajak aku, gimana sih!?"

"Mereka lupa ngabarin, atau mungkin aku udah gak dianggep ya?"

Ini yang mungkin sering Anda rasakan ketika keluarga, saudara atau teman dekat kalian lagi having fun, tanpa kamu. Jlebb, tidakkk! Gak enak banget rasanya, kesel dong. Sebegitu menyedihkannya, sampai kita dilupakan.

Dan pengalaman seperti itu yang nanti malah memberikan dampak negatif terhadap suatu hubungan. Kita merasa ragu dengan hubungan tersebut dan bisa saja lebih memilih untuk menyendiri.

Pada umumnya, memang orang-orang juga merasa takut untuk dilupakan. Ketika merasa dilupakan, individu akan cemas dan berpikir tentang apa saja.

"Apakah saya pernah melakukan kesalahan padanya?"

"Apakah saya tidak pantas berada di antara mereka?"

"Saya sudah tidak dianggap."

"Saya tidak berguna."

dan pada level yang ekstrem seperti "Apakah saya benar-benar ada di dunia ini?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline