Lihat ke Halaman Asli

Ryan Ardiansyah

Tak ada kosa kata yang mampu mengambarkan

Anggur dan Lencana

Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tiarap di medan revolusi
Membawa sebotol anggur dan lencana
Darah pekat menyatu dengan merahnya anggur
Enam butir peluru musuh sudah siap
Menunggu aba-aba untuk menarik pelatuk
Lencana yang ku pegang tersisa satu peluru
Dengan tangan gemeteran aku coba membidik musuh

Kemenangan menanti di prahara
Semua ini adalah perjudian
Hanya nyawa yang dapat ku pertaruhkan


Jakarta , 28 Oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline