Lihat ke Halaman Asli

Ardi Winangun

TERVERIFIKASI

seorang wiraswasta

Bisakah Benua Eropa Tanpa Imigran?

Diperbarui: 21 Juni 2016   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zinedine Zidane. Allaboutsport.com

Suatu hari saya harus kembali ke Frankfurt, Jerman, setelah 3 malam berada di Paris, Perancis. Pada pagi hari di mana Kota Paris masih remang-remang, saya diantar teman yang kuliah di Sorbone menuju Stasiun Metro Porte de Clignancourt. Sisa 1 tiket kereta dari 10 yang saya beli sebelumnya saya gunakan untuk bisa masuk ke stasiun metro. Teman saya rupanya bisa memprediksi berapa tiket yang harus saya bisa beli untuk keliling Paris.

Setelah menunggu, kereta yang akan membawa para penumpang bergerak dari Porte de Clignancourt. Di dalam kereta penuh penumpang yang hendak bepergian pada pagi itu. Di dalam kereta kita bisa melihat bahwa penduduk Paris multiras, ada Afrika, Timur Tengah, Asia Timur, dan bangsa Eropa sendiri.

Pagi itu di dalam kereta ada razia tiket, setiap penumpang diperiksa. Syukur saya memiliki tiket yang masih berlaku dan asli. Di Paris banyak warga yang suka melompat pintu otomatis masuk ke dalam metro. 

Entah mengapa mereka melakukan demikian, yang pasti mereka sepertinya tak mau bayar. Nah pada pagi itu ada seorang wanita keturunan Afrika, dengan ciri berkulit gelap dan berambut keriting, terjaring razia. 

Oleh petugas ia terkena surat denda dengan demikian ia harus membayar denda itu lewat bank. Bila tidak membayar denda, ia akan bermasalah dengan hukum.

Setelah melalui beberapa stasiun, akhirnya kereta tiba di Gare de l'Est sebuah stasiun besar yang menghubungkan Perancis dengan negara di wilayah bagian timur seperti Jerman. 

Tiba di stasiun itu, jam keberangkatan kereta masih sekitar 1 jam lagi. sambil menunggu kereta datang pada jalurnya, saya dengan teman tadi menikmati kopi pagi di Starbuck yang berada tak jauh dari jalu-jalur kereta.

Di saat saya menikmati kopi, saya melihat beberapa polisi Perancis yang berseragam biru tengah berdiri tak jauh dari jalur kereta tujuan Paris-Strasbourg. 

Di tengah senyuman di saat bicara, polisi itu terlihat serius. Mereka sepertinya menunggu rekan polisi yang lainnya. Setelah jumlah polisi dirasa cukup dan kereta jurusan Paris-Strasbourg hendak berangkat, beberapa polisi itu selanjutnya bergerak menuju kereta itu.

Saya tidak tahu apa yang mereka kerjakan dan lakukan. Tak lama kemudian, polisi-polisi tadi terlihat kembali. Saya menjadi kaget sebab mereka membawa dua pemuda Afrika, dengan ciri kulit gelap. 

Sepertinya polisi itu menciduk dua pemuda itu yang hendak menuju Strasbourg. Entah apa yang menyebabkan dua pemuda itu dibawa oleh polisi, apakah karena kejahatan narkoba atau lainnya, entahlah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline