Lihat ke Halaman Asli

Minuman Cinna-Ale sebagai Minuman Pencegah Penyakit Degeneratif

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Cinna-ale adalah minuman tradisional yang terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia dengan karakteristik berwarna merah, beraroma, dan rasa yang khas.Beberapa minuman tradisional yang sudah dikembangkan dan diterima di masyarakat, diantaranya sari jahe, sari asem, sari beras kencur, dan lain-lain.Keunikan Cinna-ale dibandingkan dengan minuman tradisional yang lain adalah komposisi penyusun Cinna-ale terdiri dari 17 macam rempah-rempah.

Rempah-rempah sebagai bahan baku penyusunnya memungkinkan Cinna-ale dikembangkan menjadi minuman kesehatan.Nama Cinna-ale diambil dari nama latin kayu manis (Cinnamomum burmani Blume) dan jahe (Zingiber officionale Roscoe), yang merupakan komponen utama pembentuk citarasa minuman.

Rempah-rempah umumnya mengandung komponen bioaktif yang bersifat antioksidan (zat pencegah radikal bebas yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh), dan dapat berinteraksi dengan reaksi-reaksi fisiologis, sehingga mempunyai kapasitas antimikroba, anti pertumbuhan sel kanker, dan sebagainya.

Penelitian yang dilakukan oleh Yasni (2002), membuktikan bahwa minuman Cinna-ale dapat berfungsi sebagai pencegah penyakit degeneratif, yaitu melalui aktivitas antioksidan dan pengaruh penurunan kadar kolesterol dan trigliserida darah pada tikus Sprague Dawley.

Pengujian aktivitas antioksidan minyak atsiri Cinna-ale menggunakan metode DPPH (2,2-diphenil-1- picrylhydrazil radical) memberikan nilai IC50 sebesar 56,70.IC50 adalah bilangan yang menunjukkan konsentrasi ekstrak (mg/ml) yang mampu menghambat proses oksidasi sebesar 50%.

Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 kurang dari 50, kuat untuk IC50 bernilai 50-100, sedang jika IC50 bernilai 100-150, dan lemah jika IC50 adalah 151-200.Aktivitas antioksidan Cinna-ale sebesar 56.70, hal ini menunjukkan bahwa Cinna-ale memiliki antioksidan kuat dan aktivitasnya lebih besar jika dibandingkan dengan antioksidan komersial BHT (butyl hydrotoluen) dengan IC50 sebesar 60,82.

Selanjutnya Yasni (2002) juga menyebutkan beberapa keunggulan minuman Cinna-ale diantaranya adalah :

1.Mampu melakukan proses pengawetan sendiri tanpa perlu penambahan bahan pengawet.

2.Cinna-ale dapat dikonsumsi dalam keadaan panas/hangat ataupun dingin dengan efek hangat di badan tetap dapat dirasakan.

3.Semua bahan yang digunakan dalam pembuatan Cinna-ale adalah bahan-bahan alami/natural. Cinna-ale dibuat dengan menggunakan rempah rempah asli Indonesia, memiliki rasa yang disukai dan daya awet yang cukup baik.

4.Cinna-ale memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh terutama untuk mencegah masuk angin, batuk, influenza, reumatik, muntah-muntah, melancarkan pencernaan, mengurangi keletihan tubuh dan sebagai anti diare. Selain itu dapat mencegah terjadinya oksidasi di dalam tubuh manusia, sehingga dapat melindungi tubuh dari penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes.

Fenomena yang menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen produk pangan yang sadar pentingnya kesehatan menempatkan produk pangan fungsional menjadi trend pangan akhir-akhir ini.Salah satu akibatnya adalah peningkatan permintaan konsumen terhadap pangan fungsional, termasuk minuman kesehatan.

Pengembangan produk olahan pangan yang memiliki potensi meningkatkan kesehatan, seperti minuman Cinna-ale ini dengan sendirinya mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline