Lihat ke Halaman Asli

Ardiansyah Taher

TERVERIFIKASI

Sociolinguist

Inilah Alasan Mengapa Kita Harus Mempelajari Bahasa Asing

Diperbarui: 7 April 2017   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Bisakah Anda memberikan alasan pribadi mengapa mempelajari bahasa asing, misalnya Bahasa Inggris? Selain memang kurikulum pendidikan di Indonesia mewajibkan Bahasa Inggris dipelajari dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, tentu ada alasan logis dan ilmiah yang bisa menjelaskannya.

Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa yang global; dipelajari dan digunakan hampir di seluruh dunia. Meskipun perbedaan struktur kata D-M (Diterangkan-Mererangkan) dan M-D (Menerangkan-Diterangkan) serta Tenses yang tidak dimiliki gramatikal Bahasa Indonesia adalah hambatan utama, secara garis besar belajar sebuah bahasa asing itu tidaklah sulit, yang penting butuh waktu dan konsistensi. Faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi tingkat kesuksesan mempelajari bahasa asing.

John McWhrother, seorang Linguis asal Amerika Serikat memberikan setidaknya empat alasan untuk mempelajari bahasa asing dalam presentasinya di TED. Selain itu, Saya juga menambahkan alasan pribadi mengapa kita harus belajar bahasa asing.

Belajar bahasa = Menghargai budaya

Untuk bisa bergabung dan berinteraksi dengan komunitas atau budaya luar, tentu bahasa menjadi medium untuk dapat menyampaikan pesan dan berinteraksi satu sama lain. Selain itu, jika kita bisa menguasai bahasa asing, bangsa lain akan lebih menghargai kita karena kita juga menghargai budayanya.

Belajar bahasa menjadikan kita seorang Multitasker

Menjadi orang yang Bilingual itu keren! Kita bisa mengekspresikan sesuatu dari atau dalam bahasa lainnya, tentunya lewat proses penerjemahan. Sebagai contoh, ketika kita mencoba memahami makna dari sebuah ujaran, tentu kita akan men-transfer-nya ke dalam bahasa ibu terlebih dahulu. Otak kita akan terlatih untuk melakukan beberapa hal sekaligus alias Multitasking.

"Bilingualism is healthy" (John McWorther)

Belajar bahasa itu seru dan menyenangkan

Mempelajari bahasa asing itu seperti belajar menyetir di berbagai negara berbeda; ada yang di sebelah kiri dan ada juga yang di sebelah kanan. Belajar bahasa tentu menyangkut urutan kata (Word Order) yang mungkin berbeda antara satu bahasa dengan yang lainnya. Sebagai contoh, kita harus terbiasa membaca dari sebelah kanan jika mempelajari Bahasa Arab, begitu juga Bahasa Jepang. Ditambah lagi alfabetnya yang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Janganlah khawatir, hal ini bisa jadi seru dan menyenangkan. Jika dipelajari dengan rutin, pasti lama-lama kita akan terbiasa menggunakannya.

Tidak ada alasan untuk kesulitan belajar bahasa

Dahulu kala (meskipun masih ada hingga kini), belajar bahasa asing itu susah dan mahal. Kita harus pergi ke sebuah lembaga bimbingan bahasa yang jauh dari rumah, diajar oleh tutor atau guru yang "killer", serta biayanya yang mahal. Tapi seiring berkembangnya teknologi dan internet, belajar bahasa dengan cara yang mudah dan murah juga bisa lewat media belajar bahasa inggris berbasis web, aplikasi smartphone, video tutorial, dan lain-lain. Bukan tidak mungkin cara ini lebih efisien selain belajar secara formal di dalam kelas bahasa. Masih bilang belajar bahasa asing itu sulit?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline