Lihat ke Halaman Asli

Ardiansyah Taher

TERVERIFIKASI

Sociolinguist

Cuma Lari Pagi Saja kok Mahal?

Diperbarui: 11 Agustus 2016   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: olahraga.kompas.com

Kita semua tahu bahwa olahraga merupakan solusi terbaik untuk tetap sehat. Berlari/jogging adalah salah satu olahraga yang paling mudah dilakukan, murah, dan bisa dilakukan oleh siapa saja (sendiri maupun berkelompok) dan kapan saja. Biasanya orang lari di pagi hari atau sore hari. Di lingkungan perumahan, taman kota, sekitar lapangan, hingga di jalan raya seperti pada saat kegiatan Car Free Day  CFD

arrow-10x10.png

) setiap minggunya di jalan-jalan protokol di Jakarta. Begitu banyak peminat lari pagi yang setiap akhir pekan memenuhi jalan-jalan atau sekitar sarana olahraga lainnya membuktikan bahwa semua orang suka “mencari keringat” dengan lari pagi/sore.

Semakin nge-trend-nya lari pagi/sore ini, event-event perlombaan lari atau lari pagi bersama semakin marak sejak beberapa tahun terakhir. Hampir setiap minggunya ribuan orang mengikuti perhelatan tersebut. Setelah menulis artikel yang berjudul “Mahalnya Main Sepakbola di Jakarta” beberapa waktu yang lalu, kali ini saya coba menelisik olahraga yang lain. Ternyata, olahraga atletik ini juga mahal. Saya menyukai olahraga, terutama sepak bola. Selain menyaksikan pertandingannya lewat layar kaca ataupun duduk berteriak di bangku stadion, saya pun rutin menunaikan olahraga ini sejak kecil. Tentunya bermain sepak bola menyenangkan karena tidak kita hanya “berlari”. Jadi sangatlah kurang puas rasanya jika hanya berlari atau menjadikan olahraga lari sebagai rutinitas.

Bagi penggemar sepak bola yang juga rutin main sepak bola, pada artikel sebelumnya sudah coba saya paparkan memang bermain sepak bola membutuhkan biaya banyak, terutama jika bermain di lapangan sekitaran Jakarta yang harga sewanya mencapai jutaan rupiah. Uang puluhan ribu hingga ratusan ribu juga harus keluar dari kantong per orangnya. Futsal pun juga begitu, bandingkan saja tarif bermain futsal di Jakarta dengan kota-kota lain di luar Ibu kota.

Kembali pada tren mengikuti eventlari pagi akhir-akhir ini. Jika diperhatikan secara seksama, event-event jogging tersebut hampir seluruhnya disponsori oleh perusahaan-perusahaan ataupun produk-produk ternama yang menjanjikan acara terselenggara dengan baik dan pastinya memuaskan pesertanya. Konsep olahraga larinya pun unik dan beragam mengadaptasi tren di luar negeri. Mulai dari Color Run, Marathon, hingga Night Run/Electro Run. Selain acara utamanya yaitu “lari bersama-sama”, kita juga disuguhi hiburan musik, pembagian doorprize, serta kegiatan menarik lainnya. Namun di sisi lain, peserta harus mendaftar dan membayar biaya pendaftaran. Nominalnya pun tidak kecil bahkan cukup untuk patungan main sepak bola/futsal di GOR dengan kualitas bagus untuk beberapa kali bersama teman-teman.

Color Run dan Electro Run, sedang nge-trend di luar negeri (holicolorpowders.com dan electricrun.co.uk)


Sumber gambar: jadwalevent.web.id

Berikut sekelumit event running yang sudah berlalu dan yang akan datang di Jakarta & sekitarnya:

Color Run 5k Jakarta

(26 Januari 2014, Parkir Timur Senayan)

Biaya Pendaftaran: Rp225.000

Mandiri Run

(4 Mei 2014, Parkir Timur Senayan)

Biaya Pendaftaran: Rp100.000 dan Rp200.000

Pocari Sweat Run 2014

(11 Mei 2014, Sekitaran Mal Alam Sutra, Tanggerang)

Biaya Pendaftaran: Rp200.000 s/d Rp275.000

Silver Run

(24 Agustus 2014, Parkir Timur Senayan)

Biaya Pendaftaran: Rp125.000 dan Rp150.000

5k Foam Festival Indonesia 2015

(31 Mei 2015, Ancol)

Biaya Pendaftaran: Rp175.000 dan Rp250.000

Electro Run

(6 Juni 2015, Ancol)

Biaya Pendaftaran: Rp300.000 dan Rp700.000

Jakarta Marathon

(25 Oktober 2015, Silang Monas)

Biaya Pendaftaran: Rp100.000 s/d Rp550.000

***
Dari penjabaran tersebut, muncullah pertanyaan yang bikin penasaran. Jika memang event olahraga lari ini disponsori oleh pihak yang memiliki budget, kenapa peserta harus membayar biaya pendaftaran hanya untuk berlari meskipun event tersebut bersifat perlombaan?

Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya tertuju mereka yang mengikuti eventtersebut.Apakah niat atau tujuan sebenarnya dalam mengikuti event lari tersebut? Murni berolahraga demi tubuh yang sehat, mendapatkan merchandise/doorprize/hadiahnya, menikmati hiburannya, atau menjadikan ajang berkumpul dengan kerabat atau teman-teman untuk mengabadikan momen bersama?Atau mungkin berkencan dengan sang kekasih? Setiap orang pasti punya pendapat dan jawabannya masing-masing. Yang pasti, perkataan orang-orang yang menyebut “olahraga yang paling murah adalah berlari” terbisukan sudah. Saya pribadi lebih memilih lari keliling kompleks perumahan deket rumah saja deh, free of charge alias gratis hehehehe. 

Referensi Terkait: jadwalevent.web.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline