Lihat ke Halaman Asli

Ardisa Trynanda

Mahasiswa Tahun Pertama

Mengapa Pendidikan Sangat Penting bagi Perempuan?

Diperbarui: 15 Juli 2021   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, serta cara atau perbuatan yang mendidik. Di era yang serba modern ini, ternyata masih ada segelintir masyarakat yang belum mengerti betapa pentingnya pendidikan itu. 

Terutama bagi kaum perempuan, yang di mana mereka kelak akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa, untuk apa perempuan menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi namun tetap saja ujung-ujungnya akan tetap berada di dapur atau hanya sekadar menjadi ibu rumah tangga.

Maka dari itu, di era ini masih ada anak perempuan yang putus sekolah, dengan alasan orang tua mereka merasa bahwa pendidikan bukanlah sebuah prioritas. Hingga terjadi adanya pernikahan dini, orang tua mereka beranggapan bahwa pernikahan itu ialah jalan keluar dari permasalahan ekonomi, mereka berpikir bahwa dengan cara menikahkan anaknya yang sudah beranjak dewasa (sudah mengalami menstruasi) maka kondisi ekonomi keluarga mereka akan membaik, padahal belum tentu. 

Belum lagi, ada juga sebagian laki-laki yang beranggapan bahwa perempuan itu tidak perlu menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari laki-laki, seperti contohnya perempuan yang mempunyai gelar sarjana namun si laki-laki hanya tamatan SMA. Lantas, seberapa pentingkah pendidikan bagi perempuan? Mengapa perempuan harus berpendidikan tinggi?

Dikutip dari Universal Declaration Of Human Rights yang diproklamirkan PBB tahun 1948, "Pendidikan adalah salah satu hak asasi manusia bukan hak istimewa. Setiap orang dan apapun gendernya berhak mendapatkan pendidikan". 

Namun kenyataannya tidak demikian, di dunia dari 758 juta orang yang tidak bisa membaca dan menulis, 2/3nya itu adalah perempuan. Di Indonesia, rata-rata pendidikan perempuan hanya 8,1 tahun diakibatkan oleh banyak faktor, yaitu stereotip, patriarki, kemiskinan, dan kekerasan terhadap perempuan.

Menurut data dari BPS dan KEMENDIKBUD, pada tahun 2018 ada sebesar 2,2 juta jiwa penyandang buta aksara, diantaranya adalah perempuan yang mayoritas ibu rumah tangga. Hal ini lebih banyak jika dibandingkan dengan laki-laki yakni sebesar 1,1 juta jiwa.

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi perempuan, mengapa?

1. Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anak dan menanamkan akhlak yang baik bagi anak-anaknya.

2. Pendidikan adalah modal utama. Perempuan harus memiliki keterampilan yang mumpuni dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bermasyarakat.

3. Mendukung kehidupannya sendiri dan orang lain. Keterampilan yang dimiliki perempuan akan mendukung kehidupannya dan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline