Lihat ke Halaman Asli

Matematika dan Kecerdasan Anak

Diperbarui: 19 September 2015   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak – anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan pola pada usia yang sangat muda/Sains.Kompas.com

         Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan dalam mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

       Anak – anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka menikmati berhitung dan dengan cepat belajar menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi. Selain itu, anak – anak yang terampil dalam matematika cepat memahami konsep , anak – anak yang cerdas secara matematis senang melihat pola dalam informasi mereka dan dapat mengingat bilangan dalam pikiran mereka untuk jangka waktu yang lebih panjang.

       Dalam teori kecerdasan Howard Gardner menekankan, bahwa kesamaan dari semua individu yang berhasil adalah bagi mereka yang memiliki perpaduan yang kuat dari paling sedikit empat sampai lima dari tujuh kecerdasan . Dari hasil analisa tersebut Howard Gardner membagi kecerdasan menjadi tujuh kategori yaitu :

  1. Kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa dan merangkai kata)
  2. Kecerdasan logis matematis (berhitung, matematika, bermain dengan angka)
  3. Kecerdasan spasial – visual (kemampuan berimajinasi dengan ruang dan warna)
  4. Kecerdasan musical (kemampuan bermusik. menyanyi, memainkan instrumen)
  5. Kecerdasan kinestesis / gerak tubuh (kemampuan berolahraga, menari, senam)
  6. Kecerdasan intrapersonal (kemampuan berkomunikasi , bersosialisasi)
  7. Kecerdasan interpersonal (kemapuan mengenal dan memahami diri sendiri)

Berikut ini penulis akan menyampaikan mengenai kecerdasan logis matematis dan hubungannya dengan kecerdasan anak.

       Kecerdasan logis matematis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses yang digunakan dalam kecerdasan logis matematis ini antara lain klasifikasi (penggolongan/pengelompokan), pengambilan kesimpulan dan perhitungan. Kecerdasan ini juga mencakup kemampuan anak untuk mengolah angka-angka dalam matematika dan juga hal - hal lain yang berhubungan dengan angka.

Beberapa kecerdasan yang terkait dengan kecerdasan logis matematis antara lain:

  • Membilang (mengurutkan angka dari kecil ke besar atau sebaliknya)
  • Mengenal konsep matematika secara sederhana misalnya konsep penjumlahan , pengurangan , pembagian dan perkalian
  • Mengenal konsep logika matematika sederhana misalnya lebih besar, lebih kecil, sedikit, banyak, jauh, dekat, panjang, pendek, dan lain-lain.

Anak-anak yang mempunyai kecerdasan logis matematis mempunyai ciri – ciri antara lain :

  1. Mampu menghitung problem aritmatika dengan cepat bahkan dapat diluar kepala
  2. Dapat menggunaan bahasa pemrograman dalam komputer melalui program logika dengan baik
  3. Mudah memahami hubungan sebab akibat
  4. Menyukai mata pelajaran sains, IPA dan matematika serta dapat berprestasi tinggi
  5. Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi yang berdampak mereka akan suka melakukan eksperimen-eksperimen karena memiliki rasa penasaran
  6. Berpikir kritis, memiliki banyak pertanyaan logis, mudah menganalisa suatu masalah , mencari bukti-bukti logis untuk menyelesaikan masalah dan dapat menjelaskan suatu masalah secara logis.

       Jika seorang anak kurang kecerdasan logis matematisnya dapat mengakibatkan timbulnya berbagai masalah, baik secara individu maupun kelompok . Seorang anak yang kurang kecerdasan logis matematikannya akan terhambat kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan suatu masalah . sebagai contoh jika seseorang tanpa kepekaan terhadap bilangan maka kemungkinan besar dapat tertipu oleh harapan – harapan yang tidak realistis seperti akan memenangkan sebuah undian atau membuat keputusan keuangan yang keliru, dia juga cenderung gagal dalam berbagai tugas yang memerlukan matematika praktis .

       Bagi anak yang kurang kecerdasan logis matematisnya maka orang tua perlu perhatian seriua agar perkembangan pola pikirnya dapat optimal . Untuk membantu anak yang kecerdasan logis matematisnya kurang , orang tua dapat mengikut sertakan anaknya pada lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kecerdasan matematis yang sudah banyak berkembang di kota-kota besar khususnya. Agar pengetahuan dan penguasaan dasar matematika sang anak dapat berkembang dengan baik tidaklah hanya guru yang yang menentukan tapi peran serta orang tualah yang lebih dominan untuk menentukan . Tinggal bagaimana dengan orang tua?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline