Lihat ke Halaman Asli

Carut Marutnya Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Negeri ini Merupakan Kegagalan Sistem Pendidikan yang saat ini Diterapkan

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Carut marutnya pelaksanaan UN tahun ini yang dimulai dari di undurnya waktu pelaksanaan UN di beberapa propinsi merupakan tanda kegagalan pemerintah dalam hal ini Depdikbud dalam penyelenggaraan UN tahun ini . Sedikit hal akan penulis sampaikan terkait pelaksanaan UN tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya .

Ujian Nasional ( UN ) ,di negeri ini hanyalah sandiwara belaka yang sesungguhnya tidak dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam belajar. Mengapa demikian ? Karena nyatanya dengan penentuan standar UN seperti saat ini yang hanya sekedar standar nilai minimal yang di tentukan oleh penerintah pusat tidaklah mengakomodasi kepentingan seluruh negeri ini . Dengan sistem saat ini pendidikan yang dikatakan sebagai sarana pembentukan karakter peserta didik , ternyata diakhir proses belajar mereka malah dirusak karakter baiknya dengan kecurangan yang banyak terjadi . Mendiknas yang saat ini berteriak bahwa tidak mungkin terjadi kebocoran dalam penyelenggaraan UN hanya sekedar teriakan slogan belaka untuk menutupi kegagalan pemerintah dalam penyelenggaraan UN tahun ini . Nyatanya kebocoran telah terjadi di lapangan , hari ke 2 pelaksanaan UN tahun ini sudah banyak kunci jawaban yang beredar baik melaui SMS maupun BBM yang kebenarannya Nyaris 100 % . Bahkan banyak sekolah yang memfasilitasi hal tersebut sehingga karakter kejujuran peserta didik disekolah tersebut rusak dalam sekejap , maka sia-sialah pendidikan karakter yang telah ditanamkan kepada peserta didik selama 3 tahun belajar di lembaga pendidikan SMA . Penulis yakin sebenarnya pemerintah tahu hal tersebut , tapi rupanya tetap tutup mata dan telinga , karena seandainya semua jujur dan banyak terjadi kegagalan dalam pelaksanaan UN maka pejabat pemegang kewenangan terhadap penyelenggaan UN lah yang akan mendapat akibatnya secara langsung .

Sebagai pengamat dan yang langsung terjun dalam dunia pendidikan penulis merasakan bahwa sistem pendidikan saat ini jauh lebih buruk di banding masa orde baru . Hal itu penulis sampaikan bukan berarti penulis anti kemajuan dan perubahan , tapi realita dilapangan dalam penyelenggaraan UN yang ternyata justru banyak merusak karakter baik peserta didik . Jadi salah siapakah jika banyak peserta didik dan mahasiswa tawuran dan akhirnya setelah lulus kuliah - bekerja dan melakukan tindakan korupsi , kolusi dan nepotisme (KKN) ? Ternyata sebenarnya salahnya sistem pendidikan yang diterapkan saat ini , yang melahirkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab . Semua itu diawali saat pelaksanaan UN , banyak oknum di lembaga pendidikan membantu dan mendorong siswa untuk tidak jujur , karena takut dan kasihan kalau banyak peserta didiknya yang tidak lulus .

Mau jadi apakah nantinya negeri ini jika pemerintah tetap menutup mata hanya karena alasan politik dan eksistensinya sebagai pemegang kekuasaan dan kewenangan .

Siapakah sebenarnya yang seharusnya bertanggung jawab terhadap semua itu ??

Oh alangkah carut marutnya sistem penyelenggaraan pendidikan di negeri ini .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline