Ok (sambil menghela nafas panjang), pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri dulu.
Nama saya Ardi Priyatno Utomo, biasa dipanggil Ardi, Kappa, Arnold (ga tau juga panggilannya Arnold sejarahnya gimana?--"). Saya sampai pada detik ini tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir program studi Sosiologi di sebuah kampus negeri di Surabaya.
Sekarang saya sedang mempersiapkan skripsi untuk keperluan tingkat akhir saya untuk mendapatkan gelar sarjana sosial (heumm.... bangga gitu lho. ^__^). Sembari mengerjakan skripsi ini, saya tiba-tiba berpikir akan sesuatu.
Kalau dipikir-pikir, mendapatkan status sebagai mahasiswa sebuah perguruan tinggi ternama di Surabaya itu tidak mudah. Saya masih ingat harus menyisihkan sekitar 400ribu!! (sekali lagi, 400ribu!!!) untuk bisa mendapatkan selembar kertas bertuliskan, "Selamat Ardi Priyatno Utomo, Anda diterima sebagai mahasiswa Sosiologi!!!". Bangga banget waktu tahu berita ini dari Ibu di Surabaya. (FYI, waktu itu aku lagi di Jogja buat test masuk sekolah pendeta. Apa jadinya ya kalo aku ga lulus SNMPTN terus masuk pendeta? Well, God knows the best for His people. :D). Seneng banget sampai nangis keras-keras karena terharu apa yang diperjuangkan selama 3 tahun sekolah ga sia-sia. (Ini beneran lho guys, tetangganya budhe di seberang kompleks rumah aja sampai bondong2 nanyain siapa yang nangis. --").
Ok, back to the topic. Udah 4,5 tahun aku mendekam di kampusku tercinta ini. (It's horrible, soalnya udah banyak yang ga kenal. :(). Kalau dipikir, sayang banget aku udah capek2 belajar buat dapet predikat mahasiswa kampus ternama, eh sekarang harus dilepas dalam waktu yang relatif singkat (menurutku sih, soalnya tahu-tahu aku udah semester 9. :3). Yaah, tapi inilah realitas. Kita mesti segera menyelesaikan studi kita sebagai bekal kita dalam mengarungi dunia kerja yang jauh lebih kejam daripada Ospek di kampus. (Ga nyeremin sih, cuman kaget aja banyak bentakannya). Banyak hal yang menjadi cerita selama aku di kampus ini. Yaah, mulai dari culun2nya sebagai Maba (Mahasiswa Baru), dibentak waktu Ospek, shock dengan kultur kampus yang begitu berbeda dengan tempatku sekolah dulu. (Bayangin, di kampusku kita bisa seenak udel pake kaos kotang lho. It's true), masuk ke Unit Kegiatan Mahasiswa yang memang aku pengen ikut dari dulu (di UKM ini pula aku bertemu dengan pacarku. Dan sekarang kita sudah 2 tahunan lho, eheeemmmm..... :3), sampai bertemu dengan berbagai macam karakter teman, dosen, pegawai, yang berbeda banget dari jaman aku sekolah dulu. Yaah, puncaknya adalah bersama Unit Kegiatan Mahasisw yang saya ikuti, saya dipercaya menjadi bagian dari tim yang akan mengikuti perlombaan di luar negeri (Finally!!!!, Puji Tuhan :D. Setelah menunguu selama 2 tahun akhirnya kesempatan itu datang juga. :'D ).
Kenangan-kenangan ini membuat saya semakin berat untuk meninggalkan bangku kuliah. Hehehehe.... Jujur aja, aku itu orangnya mellow kalo soal beginian. :'( But, kita harus terus move on karena kalo kita ga beranjak dan segera lulus, kasihan juga orang tua kita yang sudah membiayai kita. Mereka rela banting tulang sampai ke remah-remah (Bercanda) untuk dapat memeastikan kita dapat mengenyam pendidikan dengan baik. :)
Sekian dulu curhat dari saya, mau lanjut garap skripsi (apa lanjut bablas tidur nih orang?--"). Pokoknya saya sudah bertekad bakal lulus tahun ini. (Ammmmmiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnn....................). Malu juga ma temen2 angkatan yang udah banyak yang lulus. (malah sekarang udah ada yang ngelanjutin S2. Nah lho, apa ga tambah minder guweh?@__@).
I'll see you soon guys. hehehehe...... :D
Keep smile and keep spirit ever and ever. :*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H