Lihat ke Halaman Asli

Metode Pengobatan Fisika Kuantum

Diperbarui: 1 Oktober 2015   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Semua benda di alam semesta ini, baik obat-obatan, makanan, minuman, bahkan manusia, apabila diuraikan semakin dalam (kompleks), sejatinya semuanya merupakan bentuk dari energy yang dipadatkan, serta mempunyai bentuk gelombang dan frekuensi yang spesifik. Melalui penggunaan peralatan yang bekerja dengan system fisika quantum, orang dapat mengenali bentuk gelombang dan frekuensi berbagai benda termasuk mampu mengenali gangguan berbagai organ tubuh bahkan beberapa jenis pathogen seperti kuman, bakteri, virus dan jamur, sehingga secara teoritis bisa membuat antinya dengan cara membuatkan gambaran cermin terbalik dari bentuk gelombang pathogen tersebut.

Dipandang dari sudut ilmu fisika, khususnya fisika quantum sangat pesat perkembangannya setelah dipadukan dengan kemajuan ilmu computer. Alat biofisika yang banyak dipergunakan di Eropa antara lain produksi Rusia, yang disebut mampu memetakan berbagai factor mulai dari gelombang telepon selular sampai identifikasi virus tertentu dan kuman serta bakteri tertentu, serta kemungkinan kontaminasi dengan logam berat dan bahan bersifat karsinogenik.

Alat lain yang terbaru produksi Hungaria juga dikatakan mampu mengenali berbagai gangguan pikiran dalam bentuk gelombang seperti depresi, trauma psikis yang mengganggu kesehatan serta membantu memperbaikinya.

Seorang dokter ahli penyakit dalam di Jerman, juga menciptakan dan mengembangkan alat biofisika yang salah satunya dikenal sebagai cell and Millieau Revitalization, yang mampu memperbaiki gangguan kronik. Alat dengan prinsip dasar sinar laser juga mampu mengatasi berbagai gangguan seperti stroke, kerusakan jaringan otak, radang sendi dan sebagainya.

Meskipun kemajuan teknologi sangat cepat dan semakin mumpuni khususnya dalam bidang kesehatan melalui Fisika Quantum ini, seorang pasien tetaplah juga harus mengkonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter ahli. Dengan metoda fisika quantum ini diharapkan tingkat kekambuhan penyakit dan taraf intensitas serangannya dapat berkurang sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi pasien yang harus rutin mengkonsumsi obat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline