Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Ibu-ibu Memilih Bahan Makanan yang Tepat untuk Menjaga Imunitas Bayi

Diperbarui: 15 Februari 2021   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Malaka Sari, Jakarta Timur (03/02/2021) -- Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia membuat masyarakat menjadi lebih berhati-hati setiap membeli makanan dari luar rumah. Oleh karena itu, masyarakat menjadi lebih sering memasak di rumah karena dapat memastikan kebersihan makanan yang dibuat sendiri. Makanan yang bersih dengan nilai gizi tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah penyakit COVID-19. Menjaga daya tahan tubuh menjadi hal yang terpenting saat ini karena virus SARS-CoV-2 tidak hanya menyerang orang dewasa saja tetapi bisa menyerang anak bayi. 

Disamping itu, bayi berusia 0-24 bulan masih dalam periode emas 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sehingga perlu mendapatkan gizi yang cukup. Status gizi bayi pada rentang usia ini perlu diperhatikan ekstra karena berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak di usia lanjut (>24 bulan) dan dapat memengaruhi kekebalan tubuh bayi yang menjadi faktor risiko terinfeksi COVID-19. Untuk mendukung hal tersebut, mahasiswa UNDIP dengan bimbingan dosen Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum membuat salah satu program KKN berjudul "Edukasi Tentang Pemilihan Bahan Pangan untuk Menjaga Imunitas Anak dan Praktik MP-ASI Tepat".

Program ini dilakukan secara daring melalui chat personal dengan aplikasi Whatsapp karena masih adanya PSBB ketat untuk daerah Jakarta dan pembagian buku saku dilakukan secara door-to-door. Buku saku ini dibagikan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi berusia 0-24 bulan di wilayah RT 12/RW 09 Kelurahan Malaka Sari. 

Sebelum pemberian edukasi, para ibu melakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan sejauh mana pemahaman tentang bahan pangan tinggi gizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan praktik MP-ASI yang tepat. Setelah pemberian edukasi, ibu-ibu juga melakukan post-test apakah ibu sudah memahami materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa. Di akhir sesi program ini, ibu-ibu yang berpartisipasi juga diminta untuk memberikan kesan dan pesan terkait program ini.

"Buku sakunya sangat bagus dan menarik. Saya sangat mengapresiasi buku saku ini karena bermanfaat agar ibu-ibu lebih memahami tentang MP-ASI." kata bu Fifi.

"Terima kasih atas buku saku ini. Saya jadi lebih mengetahui tentang bahan makanan yang dapat menjaga kekebalan tubuh ternyata tidak hanya nasi saja," kata bu Dede. "Selain itu, penjelasan tentang praktik MP-ASI cukup jelas dan ada juga tips untuk memberikan makan pada anak jika anak tidak mau makan."

Program ini cukup berjalan lancar karena beberapa ibu juga aktif bertanya terkait beberapa makanan di luar materi pemberian edukasi dapat diberikan pada bayi atau tidak. Selain itu, dari hasil pengolahan data, rata-rata skor pre-test dan post-test mengalami peningkatan dari 6,75 menjadi 8,25 dengan total skor 10 poin dan jawaban pertanyaan apakah program ini bermanfaat, semua ibu menjawab "Ya".

Penulis : Ardini Ridhanila, Ilmu Gizi -- Fakultas Kedokteran, Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2021

DPL/Editor : Dr. Ana. Silviana, S.H., M.Hum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline