Yogyakarta, kota dengan segala keindahan dan keunikan yang sejak dahulu tak pernah padam akan adanya arus kemajuan zaman modern ini. Kota yang di juluki sebagai kota pelajar ini memiliki banyak cerita bersejarah di dalamnya, hamper di setiap sudut kota ini menyimpan berbagai kenangannya sendiri pada masanya. Namun eksistensinya di zaman modern ini tidak kalah pamornya dengan segala ubahan-ubahan kecil yang ada di setiap sudutnya. Seperti pembecak yang sering mangkal di sekitaran Malioboro ini sejak dahulu eksistensi nya tak pernah luput dengan segala kemajuan zaman yang ada seperti ojek yang sudah berbasis dengan gadget dan seperti contoh yang menyerupainya. Para pembecak dan kereta kuda Andong masih tetap ada hingga kini, kedua hal tersebut masih ramai menjadi tujuan wisatawan yang datang ke Malioboro. Terdapat sebuah pembecak yang bisa kita sebut dengan Pak Mul, beliau menarik becak di Maloboro ini sudah hamper 30 tahun an, Pak mul biasa mangkal dari pagi hingga sore hari dan terkadang pun hingga malam hari. Biasa beliau tidak pulang ke rumah nya dikarenakan rumah beliau yang jauh dari area Malioboro, beliau biasa tidur di masjid setempat dan becak yang biasa dibawa dititipkandi tempat biasa para pembecak menitipkan becak untuk kemudian di hari berikutnya mereka ambil kembali untuk digunakan mencari nafkah. Keluarga merupakan suatu motivasi beliau untuk tetap mencari nafkah terutama istri dan anaknya. Beliau memiliki satu orang anak gadis yang sedang berkuliah di salah satu kampus ternama di Yogyakarta, dan tahun ini merupakan tahun terakhir putrinya untuk menyelesaikan skripsinya, hal inijuga yang mendorong pak mul untuk terus bekerja keras demi gadis semata wayang nya.
Pak Mul sosok ayah yang sangat sayang kepada putri gadis nya dan juga keluarga, beliau bekerja keras untuk menghidupi keluarga kecil miliknya dengan harapan membawa pundi-pundi uang untuk keluarga tercintanya. Walaupun sosok pekerja keras beliau selalu rindu dengan keluarga kecilnya yang selalu menantinya untuk pulang, istrinya yang berada di rumah bekerja juga sebagai ibu rumah tangga dan bekerja membantu tetangganya yang memiliki usaha roti di sebelah rumah nya. Walau demikian sang anak tidak pernah untuk menuntut lebih kepada kedua orang tuanya dikarenakan sang anak paham dengan kondisi perekonomian yang ada di keluarganya, disamping itu sang anak juga mengimbanginya dengan bekerja keras dan rajin dalam belajar. Seorang anak yang paham dengan kondisi kedua orang tua nya adalah anak yang menguatkan hati kedua orang tua nya.
Sebagai seorang anak sudah sepatutnya kita untuk membalas bakti dan jasa kedua orang tua kita, terutama ayah dan ibu yang telah membesarkan kita sedari kita masih bayi hingga dewasa kelak. Pak mul sangat berharap suatu saat nanti kelak anaknya akan menjadi anak yang sukses di kemudian hari, dan tidak menjadi seperti dirinya yang kesulitan dalam segi ekonomi seperti saat ini. Dengan pak mul bekerja keras saat ini tidak lupa juga selalu beliau panjatkan doa-doa yang dia pinta kepada Allah SWT yang maha segalanya, beliau yakin bahwa Allah SWT akan selalu menolong hambanya, dan tidak pernah menyia-nyiakan hambanya yang sudah mengadahkan tangannya untuk memohon permintaan kepadanya, ucap pak mul dengan sedikit meneteskan air mata nya. Dari becak inilah seumber mata pencaharian yang diandalkan oleh pak mul untuk menyambung kehidupan nya dengan keluarga kecilnya. Beliau berharap bahwa suatu hari nanti akan datang suatu keajaiban yang akan menolong nya dan keluarga kecilnya nanti dan bisa merasakan kehidupan yang sejahtera, ucap beliau kembali sambal menahan tangis air mata nya.
Dari kisah ini perlu kita sadari bahwa masih banyak orang yang bekerja keras hanya untuk mencukupi kesehariannya, anak-anaknya, istri nya , patut kita syukuri apa-apa yang telah kita miliki, Pak Mul memang lah sosok yang pekerja keras dan pantang untuk menyerah walaupun di hati kecilnya berkata Lelah, namun hanya dengan begitu lah keluarga kecilnya dapat terus hidup dan Bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H