Indonesia..... Ya, yang mudah dipersulit, dibikin rumit dan akhirnya berlarut-larut itulahIndonesia.
Tak hanya didalampolitik,korupsi,budayatapi jugaolahraga.
Saya ambil contoh topik yang lagi hangat diperbincangkan ditengah-tengah masyarakat saat ini. selain korupsi yang lagi marak terjadi, ada Olahraga yang menarik untuk diperbincangkan, khususnya cabangsepakboladenganPSSI-nya.
Ya. Sepakbola yang seharusnya bebas dari syarat politik berkepentingan tapi justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkankekuasaan dan ketenaran.
Paling tidak itulah yang diliat oleh masyarakat sekarang tentang PSSI.
Bagaimana tidak, Menyoal soal kompetisi yang diselenggarakan PSSI.
Pada waktu PSSI masih dipimpin olehNurdin Halid, muncul Liga tandingan yang bernamaIndonesia Premier League(IPL) atau awal mula bernamaLiga Primer Indonesia(LPl).
Liga Primer Indonesia(LPl)sendiri merupakan Liga hasil gagasan dari pengusaha kaya IndonesiaArifin Panigoro.
Lahirnya LPI sendiri dikancah persepakbolaan tanah air dilandasi dorongan ingin membuat perubahan dalam persepakbolaan ditanah air dengan membuat kompetisi Liga yang berkualitas dan profesional.
Dan masyarakat pun menyambutnya dengan rasa antusias kala itu. Tapi akhirnya liga tandingan itu dinyatakan ilegal oleh PSSI nya Nurdin.
Karena masyarakat sendiri tidak puas atas kinerja Nurdin Halid cs dalam kepengurusan di PSSI.
Terjadilah protes dimana-mana menyerukan Nurdin Halid untuk mundur dari ketua PSSI, bukan hanya itu saja,masyarakat juga menghendaki ditubuh PSSI adarevolusi untuk perubahan.
Puncak dari aksi itu masyarakatmenyegelkantor PSSI.
Dan akhirnya dengan terpaksa Nurdin Halid, dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk mempertahankan jabatannya, menyatakanmundur dari ketua umum PSSI beserta kroni kroninya.
KONGRES PSSI
Maka diadakanlah kongres PSSI untuk pemilihan ketua umum beserta kepengurusan PSSI yang baru, yang diselenggarakan dikota Solo, yang terpilih sebagai tuan rumah.
Warga Solo dan pihak penyelenggara berhasil sukses mengawal jalannya kongres PSSI yang berjalan lancar dan damai, yang sebelumnya selalurusuh dan berakhir deadlock.
Dari kongres PSSI di Solo tersebut, memunculkan beberapa kandidat nama untuk menjadi ketua PSSI yang baru. Diantaranya adaJohar Arifin,Agusman Efendi,GK Manila, Iman Arifdan masih ada beberapa nama kandidat lainnya.
Putaran pertama Djohar Arifin dan Agusman Efendi bersaing ketat untuk mendapatkan suara dan akhirnya Djohar Arifin mendapatkan 53% suara mengungguli Agus Efendi yang hanya mendapatkan 39 % suara.
Tapi Djohar Arifin belum bisa dinobatkan sebagai ketua umum PSSI yang baru, karena belum mendapatkan 2/3 % suara dari total suara. Maka diadakanlah putaran kedua untuk menentukan ketua umum PSSI yang baru,Tapi sekali Agus Efendi harus mengakui keunggulan pesaingannya itu, Djohar Arifin mendapatkan 61% suara sedangkan Agus Efendi sendiri hanya mendapatkan 38 % suara.
Dan akhir dari kongres PSSI yang digelar di Solo,Djohar Arifin keluar sebagai pemenangdan dinobatkan sebagaiketua umum PSSIyang baru periode 2011 - 2015.
Dengan terpilihnya ketua umum dan kepengurusan PSSI yang baru muncul secerah harapan bagi pecinta sepakbola ditanah air. Dengan kepengurusan PSSI yang baru masyarakat berharap persepakbolaan ditanah air bisa maju dan meraih prestasi yang membanggakan.
Tapi harapan hanyalah sebuah harapan,
Belum genap satu periode berjalan kepengurusan PSSI yang dipimpin Djohar Arifin,sudah bermuncul protes dimana - mana terkaitkebijakanyang diambil PSSI.
Dan yang paling menggelitik bagi pecinta sepakbola ditanah air,adalah soalkompetisi Ligayang diselenggarakan PSSI sekarang.
Bagaimana masyarakat tidak bertanya-tanya,sebenarnya apa yang terjadi didalam tubuh PSSI.
Kalau kita ceramati sewaktu PSSI masih dipimpin oleh Nurdin Halid cs, Indonesia Premier League (IPL) atau Liga Primer Indonesia (LPI) adalah Liga yang dicap ilegal oleh PSSI nya Nurdin, Dan ISL lah liga yang sah, Karena ISL adalah kompetisi Liga yang diselenggarakan oleh PSSI dibawah PT. Liga Indonesia, waktu itu ketua umum PSSI masih dijabat oleh Nurdin Halid.
Setelah terjadi pergantian pengurus PSSI baru, dengan Djohar Arifin sebagai ketua umum PSSI, Justru sebaliknya ISL dinyatakan Liga yang ilegal oleh PSSI sekarang, karena kompetisi yang diselenggarakan PT. Liga Indonesia itu diluar kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI.
Dan ketua umum PSSI yang sekarang, Djohar Arifin Husein sebelum menjabat sebagai ketua umum PSSI, pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal KONI dibawah pimpinan Agum Gumelar, dan Djohar Arifin ini juga dikenal masih kerabat dari keluargaArifin Panigoroyang dikenal seorangpengusaha kayadi Indonesia. yang tak lain adalah salah satupenggagaslahirnya LPI atau IPL, Liga yang dicap ilegal oleh PSSI nya Nurdin.
Janggal rasanya kalau PSSI mengacustatutaPSSI denganmengilegalkanISL yang dimana musim lalu adalah Liga yang sah dan sekarangmengesahkanIPL atau LPI yang musim lalu adalah Liga yang dianggap ilegal.
Terus kalau begini apa perbedaanya PSSI yang dulu sama PSSI yang sekarang?
Seperti yang dikatakan Budiarto Shambazy (pengamat sepakbola), "bahwa PSSI sekarang masih ada dua kubu kekuatan,meskipun PSSI sudah ganti dengan kepengurusan".
Solusi untuk menyelesaikan kisruh di PSSI ini sebenarnya simple, dari PSSI yang lama yang mengelola PT. Liga Indonesia diwakiliNirwan Bakriedan PSSI yang baru yang mengelola Liga Prima yang diwakiliArifin Panigorokita harapkan bisa duduk bersama untuk mencari solusi terbaik, bagaimana mengakhiri kekisruhan yang terjadi ditubuh PSSI ini demi kemajuan persepakbolaan ditanah air. Tidak usah lagi kita ngomong soal statuta-statuta PSSI.
karena persaingan dua gembong itulah yang sebenarnya menjadi akar kisruh di tubuh PSSI. "lanjut Budiarto.
Apa yang terjadi di PSSI sekarang ,membuat saya berfikir soal berpolitik sepakbola demi mendapatkan kekuasaan.
Kalian pasti tahu Mantan Perdana Menteri Italia yang sukses dikancah politik dengan menarik simpati masyarakat lewat sepakbola.
Apakah pihak-pihak yang bertikai itu ingin membangunkekuasaaanlewat berpolitik sepakbola alaBerlusconi?Entahlah itu hanya persepsi saya.
Ya. Mantan Perdana Menteri Italiasukses berpolitik lewat sepakbola yang dimana berhasil mendapatkan simpati dari rakyat Italia, dengan sukses membawaAC Milan merajai Italia,Eropa bahkan Dunia.
Tapi kalau benar mereka meniru caraBerlusconiuntuk mendapatkan kekuasaan lewat berpolitik sepakbola, saya katakan sial bagi mereka karenakendaraan politikmereka(PSSI)justru bobrok ditengah jalan,bukannya prestasi dan penghargaan yang didapat melainkan cercakan dan makian.
Sekarang Kita hanya berharap dan berdo'a, Semoga secepatnya PSSI menyelesaikan persoalan ini dan mengajak pihak yang terkait untuk duduk bersama,guna mencari solusi demi kemajuan persepakbolaan ditanah air.
Forza Indonesia !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H