Lihat ke Halaman Asli

Ardiansyah

Pendidik

Titik Dasar Sebuah Cinta

Diperbarui: 17 Februari 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di taman hati yang rimbun, cinta mekar bersemi,

Menebar harum pesona, bagai melati di pagi hari.

Namun, awan mendung datang, Mengguncang singgasana nyaman tempatnya berada, 

Seketika cinta terdiam, lumpuh tak berdaya di dalam kelam.

Otak yang logis berkata, "Cinta hanyalah ilusi semata,"

Hanya reaksi kimia, impuls saraf yang tak terduga.

Hati yang terluka menjerit, "Bagaimana mungkin kau berkata begitu?"

Cinta adalah rasa, anugerah terindah yang tak ternilai harganya.

Bagai dua kutub yang berlawanan, Memilih untuk memihak fakta atau emosi belaka

Membuat jiwa terombang-ambing, di lautan keraguan.

Mungkinkah cinta dan sains bersatu, dalam harmoni yang abadi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline