Lihat ke Halaman Asli

Ardiansyah

Pendidik

Sampai Putus Asa Nanti

Diperbarui: 20 Oktober 2023   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik demi detik membara dara
Waktu perlahan tiba mendekat
Sikap ku terhadapnya rasanya campur aduk
Ekspetasi seakan membajak rasionalitas ku
Tak pelak emosiku terkadang membai buta

Semenit berlalu sudah
Semua tampak sumringah
Harapan seakan tercurahkan
Melalui wajah berseri tak terhingga
Seakan ragu pergi menghilang

Tapi semua itu tidak buatku
Tak henti-henti hati ini mendengap
Juga tak nentu detakannya
Sangat cepat layaknya api membakar tisu
Terengah-engah menunggu kepastian mu

Namun nyata berkata lain
Keinginan sirna sekejap mata
Tak kabul sudah permintaan ini
Mendengar langsung tentang penolakannya
Runyam, sirna, putus asa, dan semua-muanya kumuntahkan hari itu juga

Hilang pelak harapan berlalu
Menunggu lama ketidakpastian
Dan berakhir serupa tanpa pernah mujur
Sampai aku tak tahu mengapa
Putus asa saat ini juga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline