Lihat ke Halaman Asli

Ardiansyah

Pendidik

Cikal Bakal Detektif Pertama di Dunia: Vidocq

Diperbarui: 30 November 2021   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kejahatan sama tuanya dengan umur manusia. Setiap masyarakat memiliki peraturan tentang cara berperilaku, dan selalu ada yang berusaha melanggar tatanan itu. Akibat dari pelanggaran tersebut ialah kejahatan menyebar luas, kegaduhan di kalangan masyarakat dan ketidaktentraman di lingkungan masyarakat. Untuk menghindari kekacauan tersebut dibentuklah lembaga kepolisian, ruang sidang, dan hakim-bahkan sejak zaman peradaban kuno. Namun terlihat ganjil karena kala itu tidak ada detektif. Sampai awal abad ke-19, belum ada yang berpikir tentang penggunaan keterampilan spesialis untuk memburu penjahat. Munculnya seorang penjahat Prancis yang luar biasa mengubah segalanya. Penjahat itu bernama Jean-Francois Vidocq

Kehidupan awal Vidocq

Eugne Franois Vidocq nama lengkapnya. Tak pernah menjadi orang jahat. Ia bukan jenis orang yang merampok atau membunuh orang tak berdosa. Tapi, sewaktu muda, Vidocq penuh dengan semangat tinggi, dan hal itu seringkali mengundang masalah. Ia menyukai kehidupan yang beresiko: bermain anggar, berjudi, dan bertarung dengan pria lain untuk memperebutkan perempuan. Ia melakukan penyamaran, dan selama beberapa saat dia bahkan mengaku (secara keliru) bahwa dirinya adalah seorang kapten di kesatuan angkatan darat. Cepat atau lambat, Vidocq tertangkap... dan tentu saja, setelah satu perkelahian hebat, itulah yang sebenarnya terjadi

Vidocq dipenjara di penjara lokal selama tiga bulan. Di situ ia tidak akan bermasalah jika hanya jika mengurusi urusanya sendiri. Tapi itu bukan sifat Vidocq. Ia merasa kasihan pada nasib seorang petani gurem yang didakwa secara keliru, dan ia membantu para tahanan lain untuk memalsukan surat pembebasan, yang membebaskan petani itu.

Tipuan itu berhasil-pada mulanya. Petani gurem itu dibebaskan, tapi pihak penguasa tak perlu waktu lama untuk mengendus kejadian yang sebenarnya. Pemalsuan adalah kejahatan yang serius dan kala itu, tahun 1798, Vidocq dikirim ke galley.

Galley adalah tempat mengerikan, yang dirancang untuk menghukum penjahat yang bengis. Tahanan dijebloksan di tempat yang jorok dan dirantai satu sama lain. Mereka dipaksa untuk melakukan kerja fisik yang melelahkan dengan hanya diberi makan bubur cair. Jika tidak patuh, mereka dipukuli habis-habisan. Banyak tahanan yang melewati pengalam itu, dan dengan putusan hukuman delapan tahun, Vidocq menyadari ia hanya punya satu pilihan sederhana: kabur atau mati.

Namun, melarikan diri dari galley bukanlah pekerjaan mudah. Pada dasarnya, tindakan itu hampir tidak mungkin. Tapi Vidocq cerdas dan bertekad baja. Setahap demi setahap ia menyeledupkan seragam pelaut dan menggunakan kikir untuk memotong rantainya. Kemudian, suatu hari, ketika tahanan yang dirantai itu berbaris menuju kota, Vidocq menyelinap... untuk bebas.

Kebebasanya tidak berlangsung lama. Vidocq tidak punya surat-surat. Setahun kemudian ia dikenal sebagai pelarian dari galley. Maka, pada tahun 1799, ia dikembalikan-kali ini untuk masa hukuman 16 tahun. Ia merasa putus asa, tapi kemudian ia mulai menyiapkan rencana untuk sekali lagi melarikan diri. Tidak lama, ia berhasil mendapat seragam pelaut untuk penyamaran itu, dan ia menyogok sipir penjara untuk memberinya rantai yang dapat dibuka.

 Begitu ada kesempatan ia kabur dengan terang-terangan-seperti ketika kabur terakhir kali. Meninggalkan kota tanpa surat-surat tidaklah mudah, tapi berbekal keterampilanya ia bisa selamat. Vidocq pura-pura mengikuti upacara pemakaman di luar gerbang kota. Kemudian, ia bebas lagi.

Pada usia 23 tahun, Vidocq terkenal dikalangan penjahat. Kabur dari galley, mengesankan-tapi dua kali kabur, hampir tak dapat dipercaya, dan teman-teman Vidocq sesama penjahat menganggapnya pahlawan. Toh, pelarian itu tidak menjadikan hidupnya lebih mudah. Para penguasa tetap memburunya, dan ia sulit bertahan hidup tanpa jatuh lebih dalam ke lembah kejahatan.

Tentu saja, kesulitan belum reda. Vidocq bergabung dengan komplotan perampok garang untuk mendapatkan perlindungan, tapi Vidocq menolak bekerjasama, mereka pun mengkhianatinya. Ketakutanya menjadi kenyataan, tak lama kemudian Vidocq sudah berada di tangan penguasa Prancis di kota Lyon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline