Lihat ke Halaman Asli

Wali Jamban

Diperbarui: 9 April 2022   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Salah satu sebutan kharismatik untuk seorang teman saya dulu pada waktu sekolah. Diakui atau tidak, kita sering lebih berpikir serius ketika membuang feses atau tinja, hanya dengan bawa sebatang rokok, alamat, dunia sudah dalam genggaman. Segala pemikiran muncul satu persatu, entah itu karl marx, lennon, saya kiri kanan, falsafah, atau mungkin kita juga memikirkan sedang apa si presiden rusia saat ini, atau jangan jangan si albert menemukan penemuannya ketika membuang feses

Tetapi juga menghadirkan kegetiran, salah satu tamu tak di undang, mendadak tiba tiba muncul kalimat "sampai kapan saya akan terus seperti ini ?" Hingga beranak pinak dan bercabang cabang mengenai bagaimana nantinya di hari depan. Ditambah negara memberikan hidangan segala daya jual beli naik sepersekian persen atau di tambah lagi kekasih yang telat sadar. Hingga pada akhirnya solusi masih dalam agan bayang sembari melihat ke bawa sudah penuh.

Ambil gayung.. siram!!! (Jeda sejenak)
Lanjut..

Yang lebih menakjubkan lagi, semua masalah teratasi dan gagal menjadi beban pikiran, keluar kamar mandi pikiran jadi fresh dan pandangan mata menjadi optimis. Memang segala muatan beban yang ada dalam diri manusia baik berupa fisik atau nonfisik harus di keluarkan agar supaya tidak menambah berat beban dalam menempuh perjalanan.

Bersamaan dengan hal semacam ini, orang makan karena dia membutuhkan energi agar supaya tetap memfungsikan komponen dalam tubuhnya. Di dalam tubuh ada proses pencernaan dimana dia berfungsi mengambil segala sumber daya positif yang baik untuk di jadikan bagian dari komponen tubuh, sebaliknya jika yang terdapat adalah racun atau apapun yang dapat merusak, maka masuklah dalam saluran pembuangan manusia.

Begitu juga kalo manusia ingin merasa aman dalam proses menempuh perjalanan, maka silahkan ikuti rambu rambu di jalan dan hindari segala hal yang mengundang mara bahaya datang. Ini berkaitan dengan kita bagaimana menyikapi hidup, kalo anda ingin aman dalam proses perjalanan hidup ambil saja yang sekiranya bermanfaat dan baik untuk anda, yang membuat komponen berpikir anda lebih berkualitas, sebaliknya, kalo anda tak ingin terganggu maka jangan dengarkan apa yang di katakan orang lain. Sebab kita hidup tidak untuk membuat orang lain terkesan. Kalau pun ada yang terkesan anggap saja bonus.

Bayangkan kalo kita tidak membuang muatan yang ada dalam perut, maka terjadilah kronis, tidak ada pertumbuhan. Melebar iya tubuh kita dan membuat lambat berjalan. Maka di perlukan hal baru, makanan yang baru, pemikiran yang baru, nuansa ilmu pengetahuan baru untuk menghindari endapan dan stagnan, atau juga bisa disebut update. Sebab jika manusia ingin mengupdate, maka yang akan dia temukan adalah fitur fitur baru untuk mempermudah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline