Lihat ke Halaman Asli

Ardi Febrian

Mahasiswa Program Studi Magister Kehutanan Universitas Lampung

Pemanfaatan Daging Rusa Sebagai Sumber Protein: Apa Boleh? Apa Aman?

Diperbarui: 12 September 2023   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Ardi Febrian

Mengkonsumsi daging rusa sebagai sumber protein, apa bisa? Apa boleh? Amankah? Mungkin pertanyaan tersebut muncul ketika seseorang menawarkan daging rusa sebagai sajian makanan kepada kita untuk dikonsumsi.

Jawabannya : Ya, tentu saja bisa. Rusa merupakan salah satu hewan yang dapat dimanfaatkan dagingnya. Menurut penelitian daging rusa memiliki kalori dan lemak yang lebih rendah daripada daging sapi sehingga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Selain itu daging rusa juga halal untuk dikonsumsi karena rusa dianggap sebagai hewan ternak yang halal untuk dimakan.

Namun tidak semua jenis rusa dapat dimanfaatkan dagingnya, hanya jenis rusa yang tidak termasuk dalam kategori dilindungi yang dapat dikonsumsi. Dan rusa yang boleh dipotong adalah rusa yang merupakan rusa keturunan ke-3 (fenotipe-3).

Sumber : Ardi Febrian

Pertanyaan berikut yang timbul adalah : Dimana kita bisa mendapatkan daging rusa untuk dikonsumsi? Saat ini pemenuhan permintaan daging rusa lebih banyak dari hasil tangkapan alam, hal tersebut dapat mengancam jumlah populasi rusa di habitatnya. Solusinya yaitu dengan penangkaran dan pengembangbiakkan.

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar menyatakan bahwa konsep penangkaran merupakan salah satu cara didalam rangka pemanfaatan. Melalui penangkaran, daging rusa hasil tangkaran dapat dimanfaatkan secara luas dan dapat digunakan sebagai sumber protein alternatif terbaru bagi masyarakat.

Melalui pengembangan penangkaran rusa diharapkan dapat meningkatkan konsumsi protein dan ekonomi lokal, serta turut serta berperan dalam menjaga jumlah populasi alami rusa di habitat alaminya. Namun harus banyak persiapan dan kematangan apabila konsep ini ingin diterapkan dan sosialisasi kepada masyarakat harus digencarkan, agar tidak terjadi kegagalan atau hal yang tidak diinginkan terjadi, misalnya rusa yang dikonsumsi bukanlah merupakan turunan f-3 dari penangkaran. 

(Ardi Febrian, Satria Icha Paksi, Christine Wulandari, Hari Kaskoyo, dan Samsul Bakri)

Sumber :

Semiadi, G. 2007. Pemanfaatan Satwa Liar Dalam Rangka Konservasi Dan Pemenuhan Gizi Masyarakat. Zoo Indonesia 16 (2): 63-74.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline