Lihat ke Halaman Asli

Ardi Bagus Prasetyo

TERVERIFIKASI

Praktisi Pendidikan

Jadilah Loyal Seperti Sang Pangeran Roma Bernama "Francesco Totti"

Diperbarui: 13 Desember 2024   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia sepak bola modern, loyalitas telah menjadi nilai yang semakin langka. Ketika kepindahan pemain dari satu klub ke klub lain menjadi hal yang lumrah, sosok yang memilih untuk menghabiskan seluruh kariernya di satu klub dianggap sebagai permata langka. Salah satu nama yang paling bersinar sebagai simbol loyalitas adalah Francesco Totti, sang "Pangeran Roma". Sepanjang kariernya, Totti menolak banyak tawaran menggiurkan demi satu alasan kuat: cinta sejatinya kepada AS Roma. Kisah inspiratif Totti bukan hanya tentang sepak bola, tapi juga tentang kesetiaan, integritas, dan prinsip hidup yang tak tergoyahkan.

Kisah Awal Sang Pangeran Roma

Francesco Totti lahir pada 27 September 1976 di Roma, Italia. Sejak kecil, Totti sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola. Di usia 13 tahun, ia bergabung dengan akademi AS Roma. Klub-klub besar seperti Lazio dan AC Milan sebenarnya sudah memantau bakatnya dan mencoba merekrutnya. Namun, kecintaan keluarga Totti terhadap AS Roma membuat keputusan itu jelas: Francesco harus bermain untuk Giallorossi, julukan AS Roma.

Debut Totti di tim utama AS Roma terjadi pada 28 Maret 1993 dalam pertandingan melawan Brescia. Saat itu, pelatih Roma, Vujadin Bokov, memberikan kesempatan pada pemuda berusia 16 tahun itu untuk mencicipi atmosfer Serie A. Sejak saat itu, Totti menjadi bagian tak terpisahkan dari klub ibu kota tersebut.

Setia di Tengah Godaan Klub Raksasa

Dalam perjalanan kariernya, Totti seringkali mendapat tawaran dari klub-klub elit Eropa. Tawaran paling menggoda datang dari Real Madrid pada awal tahun 2000-an. Klub raksasa Spanyol itu siap memberikan gaji selangit dan kesempatan untuk meraih gelar Liga Champions, sesuatu yang belum pernah dirasakan Totti bersama Roma. Namun, di tengah dilema itu, Totti memilih bertahan.

Dalam sebuah wawancara, Totti pernah berkata, "Saya memiliki semua yang saya butuhkan di Roma. Saya tidak ingin menjadi bagian dari sejarah klub lain; saya ingin menjadi legenda di klub saya sendiri." Kalimat ini mencerminkan prinsip hidupnya yang kokoh: kebahagiaan bukan hanya tentang prestasi pribadi, melainkan tentang kesetiaan pada apa yang kita yakini dan cintai.

Prestasi dan Rekor Bersama AS Roma

Meski tidak sebanyak pemain-pemain top lainnya, Totti berhasil membawa Roma meraih beberapa gelar bergengsi. Puncaknya adalah saat ia membantu Roma memenangkan Serie A musim 2000/2001, gelar liga pertama klub setelah 18 tahun penantian. Selain itu, ia juga mempersembahkan dua gelar Coppa Italia pada 2007 dan 2008 serta dua gelar Supercoppa Italiana pada 2001 dan 2007.

Totti juga mencetak banyak rekor pribadi. Ia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk AS Roma dengan 307 gol dalam 786 pertandingan. Di Serie A, ia menempati posisi kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan 250 gol, hanya kalah dari Silvio Piola. Dedikasinya di lapangan membuatnya diganjar penghargaan bergengsi seperti Pemain Terbaik Serie A 2000 dan Sepatu Emas Eropa 2007.

Lebih dari Sekadar Pemain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline