Cerita istimewa kembali tercipta saat Bayern Leverkusen asuhan Xabi Alonso berhasil comeback dramatis melawan RB Leibzig di lanjutan pekan ke-18 Bundesliga Jerman. Tampil dengan kekuatan penuh termasuk pemain-pemain andalan sepert Granit Xhaka, Grimaldo, Boniface, hingga Patrick Shick. Leverkusen berhasil menang dengan skor 3-2.
Bermain saling menyerang sejak babak pertama, Bayern Leverkusen berhasil menuntaskan perlawanan Leibzig melalui sumbangsi gol Tella pada menit 37', J, Tah 63', dan Hincapie 90+1' yang hanya mampu dibalas 2 gol melalui Xavi Ximons pada menit 7' dan Louis Openda menit 56'. Dengan hasil tersebut, semakin mengokohkan posisi Bayern Leverkusen di puncak klasemen Bundesliga dengan keunggulan 7 poin atas Bayern Munchen.
Tak cukup sampai di situ, rekor istimewa lainnya juga tercipta yakni Bayern Leverkusen menjadi satu-satunya tim di 5 liga top eropa yang tidak terkalahkan hingga pekan ke-18. Kegemilangan yang diraih Bayern Leverkusen musim ini juga tak hadir secara instan begitu saja. Mulai merangkak sejak musim lalu, Bayern Leverkusen di bawah tangan dingin pelatih Xabi Alonso musim ini telah mengoleksi total 15 kemenangan di Bundesliga dan sukses melaju ke babak 16 besar Liga Eropa.
Mengutip data yang dirilis dari footystats, musim ini Bayern berhasil meraih presentase kemenangan sebesar 83%, melesakkan 58 gol, serta hanya mengalami 14 kebobolan, paling sedikit di antara tim lainnya di Bundesliga. Selain itu, Bayern juga berhasil meraih poin kemenangan perlaga mencapai angka 2,67 poin perlaga. Ini membuktikan, kekuatan Bayern Leverkusen memang tak main-main musim ini. Munculnya pemain-pemain baru yang bersinar seperti Boniface hingga Florian Wirzt menjadikan tim ini siap melangkah lebih jauh menggeser dominasi Bayern Munchen.
Lalu, faktor apa yang membuat Bayern Leverkusen bisa begitu digdaya musim ini?
A. Xabi Alonso dan Direktur Olahraga
Kunci sukses utama Bayern Leverkusen musim ini merajai Bundesliga tak lepas dari pengaruh sang pelatih yang baru bergabung bersama Die Werkself pada 2022 lalu. Bersama dengan direktur olahraga yakni Simon Rolfes, Bayern Leverkusen seakan telah berubah dan jauh berkembang menjadi tim yang lebih efisien dan efektif dalam hal manajemen dan perekrutan pemain.
Perekrutan pemain yang berasal dari luar Jerman serta didukung dengan hasil analisis permainan yang dilakukan oleh semacam platform digital yan berbasis pendekatan kuantitatif yakni data pemain dalam bentuk Amazon Web Service (AWS). membuat Rolfes dengan leluasa mendapatkan pemain kelas satu dengan harga yang tak terlalu mahal namun dengan tawaran kualitas yang menjanjikan.
Perekrutan Florian Wirtz yang masih berusia 16 tahun menjadi bukti bahwa perekrutan pemain yang dilakukan Bayern sangat baik dan berdampak signifikan pada tim. Selain itu, Xabi Alonso juga berhasil melakukan pendekatan yang lebih humanis kepada para pemain, ia senantiasa untuk mau mengakomodasi kebutuhan pemain serta mempertimbangkan masukkan dari para pemain sehingga tak ada rasa egois yang muncul dalam ruang ganti.